Foto dok: kegiatan pawai budaya di Berau 2022 lalu. 

TANJUNG REDEB – Beberapa pihak sekolah melayangkan protes lantaran tak jadi dilibatkan dalam gelaran pawai budaya bertajuk ‘Berau Culture Festival’ tahun ini. Padahal para pengurus sekolah sudah mempersiapkan kostum adat dari jauh hari.

Salah satu pengurus SMA di Berau, Ayu. Menjadi bagian pihak yang dikecewakan oleh panitia BCF pada tahun ini.

Ayu mengaku, sebagai pengurus sekolah sudah mempersiapkan kostum murid hingga para guru untuk dapat memeriahkan BCF pada tahun ini.

Sayangnya, hingga saat ini belum ada tindak lanjut dari penyelenggara acara terkait partisipasi pihak sekolah. Padahal, kostum sudah terhitung sebagai pakaian adat yang telah disewa oleh pihak sekolah.

“Kami sudah siapkan semua, baru belum ada kejelasan dari panitia,” ucap Ayu kepada Berau Terkini, pada Senin (30/10/2023).

Seharusnya, menurut Ayu, pihak penyelenggara proaktif kepada pihak calon peserta BCF. Dengan memberikan informasi terkini. Demi menghindari ‘mubazir anggaran’ pihak sekolah.

Pakaian adat yang disewa pun terbilang cukup mahal. Karena sudah satu paket dengan kebutuhan make-up.

“Mahal lah. Itu sudah dibayar. Sudah disiapkan dari jauh hari,” tegas dia kembali.

Sementara itu, mewakili panitia BCF, Kepala Bidang Kebudayaan Retno Kustiah, menyatakan pihak panitia telah memutuskan untuk tidak melibatkan dulu pihak sekolah baik tingkat dasar hingga perguruan tinggi lantaran mendapatkan protes dari pihak paguyuban yang menjadi peserta BCF.

Dalam rapat itu, disampaikan bila pihak paguyuban dan peserta BCF lainnya, menggunakan jasa para penari lokal dari setiap sekolah untuk unjuk kebolehan di hari acara.

Sehingga, bila melibatkan pihak sekolah juga, maka akan berdampak pada paguyuban yang kehilangan para penari. Sementara waktu kian mepet.

“Jadi memang itu kesepakatan bersama. Kami putuskan partisipasi sekolah ditunda pada tahun ini,” ujarnya.

Pihaknya pun mengutarakan permohonan maaf kepada seluruh peserta yang merasa kecewa. Diakui, projek kegiatan BCF tahun ini pun merupakan pengalaman pertama Disbudpar Berau. Sehingga masih perlu belajar banyak ihwal kesiapan.

“Kami mengutarakan maaf untuk itu, karena ini memang pengalaman pertama,” ucap dia.

Dia meminta kepada pihak sekolah untuk legowo tidak terlibat pada BCF tahun ini. Pihaknya komitmen akan mempersiapkan acara lebih matang lagi pada tahun depan.

“Tahun depan kami akan libatkan lebih banyak lagi peserta,” tutur dia. (*/ADV)

Reporter: Sulaiman