TANJUNG REDEB-Varian baru Covid-19 diduga sudah masuk ke Berau. Maka dari itu, peningkatan kasus terkonfirmasi di Bumi Batiwakkal meningkat drastis. Bahkan, kasus kematian juga ikut meningkat.

Kepala Dinas Kesehatan Berau, Iswahyudi, mengatakan bahwa pola penularan di Berau sekarang sudah mulai menyerupai kasus di Jakarta. Terlebih, proses penularannya cukup cepat dengan hasil atau gejala yang terbilang cukup buruk.

Disebutkannya, kemungkinan varian atau strain virus telah berubah. Padahal, virus itu hanya memiliki satu sel saja.

“Kemungkinannya seperti itu. Soalnya, pola ini menyerupai kasus di Jawa dan Jakarta,” tegasnya.

Iswahyudi mengaku tidak mengetahui virus apa yang telah menyerang saat ini. Namun, ia menduga virus yang ada di Berau adalah varian delta.

“Bisa saja ini varian delta,” tuturya.

Iswahyudi menyebut, kasus kematian di Berau bukan tanpa sebab. Banyak di antara pasien sekarang masuk ruang isolasi dengan gejala cukup berat. Yakni, sesak napas.

“Hari ini saja kasus kematian bertambah 4 orang. Jadi total angka kematian di Berau sudah mencapai 121 kasus,” bebernya.

“Persoalannya masih sama. Mereka masuk ke rumah sakit pas kondisinya sudah buruk. Seandainya saja, ditangani lebih awal, mungkin tidak sampai parah,” tegasnya.

Sementara itu, Direktur RSUD dr Abdul Rivai Tanjung Redeb, Nurmin Baso, tidak mengetahui strain virus yang ada sekarang. Pihaknya pun belum bisa memastikan apakah virus varian delta sudah masuk di Berau.

“Belum bisa ditebak,” ungkapnya.

Lanjutnya, pemeriksaan sampel virus hanya bisa dilakukan di Jakarta. Tepatnya, di Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan.

“Hanya di sana yang bisa,” katanya.

Dokter Spesialis Paru RSUD dr Abdul Rivai, Robert Christian Naiborhu menyebutkan, yang terjadi di Kabupaten Berau, belum bisa dikatakan varian baru atau tidak, jika belum melakukan pemeriksaan genome sequencing test.

“Kita belum bisa memastikan ini varian baru. Karena, masih belum ada sampel yang kami kirimkan untuk diperiksa,” bebernya.

Saat ini RSUD dr Abdul Rivai, sedang mengumpulkan sampel yang dibutuhkan untuk pemeriksaan tersebut, dengan difasilitasi Dinas Kesehatan dan Kementerian Kesehatan.

“Sampel belum mencukupi untuk dikirim. Kalau sudah cukup pasti kami kirim, karena kami ingin tahu juga stain apa yang ada di Berau sekarang,” tutupnya. (*)

Editor: Bobby Lalowang