TANJUNG REDEB-Kasus terkonfirmasi covid-19 di Berau meningkat drastis. Bahkan, kemarin terjadi penambahan 63 kasus. Kepala Dinas Kesehatan Berau, Iswahyudi mengatakan, peningkatan kasus ini mayoritas berasal dari pelaku perjalanan, transmisi lokal, klaster keluarga bahkan hingga klaster perusahaan. Ada tiga perusahaan tercatat menyumbang penambahan kasus di Bumi Batiwakkal.

“Ya, kasus di Berau saat ini kembali menanjak,” ujarnya kepada Berau Terkini, Senin, 28 Juni 221.

Penambahan kasus dari klaster perusahaan, kata dia, merupakan buntut dari tracing yang dilakukan oleh pihaknya. Sehingga, didapati peningkatan kasus yang cukup signifikan. Penularan tersebut terjadi di tempat kerja atau mess karyawan perusahaan. Sehingga, virus bisa dengan mudah menular ke orang lain.

“Bahkan, virus juga sudah sampai menulari keluarga beberapa karyawan perusahaan itu,” bebernya.

Lanjutnya, untuk pelaku perjalanan yang dari perusahaan sudah memberlakukan dua kali tes. Yakni dari tempat keberangkatan dan setibanya di Berau.

Dari kasus pelaku perjalanan, ditemukan hal unik. Yakni, saat di Berau dinyatakan terkonfirmasi dengan value sekira 35. Atau telah mendekati kesembuhan.

“Nah ini agak unik. Kenapa bisa saat di tempat keberangkatan itu negatif. Pas di Berau malah positif,” tuturnya.

Saat ditanya dugaan penggunaan surat antigen palsu, pihaknya tidak berani berkomentar banyak.

“Bisa saja seperti itu, karena memang sudah pernah terjadi di Berau,” ungkapnya.

Sementara itu, Plt Asisten I Sekkab Berau, Hendratno, mengatakan bahwa saat ini pintu masuk ke Berau sangat terbuka lebar. Dan bahkan, masyarakat mulai tampak terlena dengan penurunan kasus yang terjadi belum lama ini.

Menurutnya, para pelaku perjalanan harusnya konsisten dengan aturan yang telah ditentukan pemerintah. Salah satunya adalah melakukan isolasi mandiri selama 14 hari.

“Tidak berlakunya karantina selama 14 hari bagi pelaku perjalanan menjadikan kasus di Berau semakin meningkat,” katanya. (*/cld)

Editor : Bobby Lalowang