Foto: Jembatan Sambaliung bakal ditutup total selama perbaikan

TANJUNG REDEB,- Pelayanan kesehatan masyarakat di wilayah pesisir akan dipusatkan di Rumah Sakit Pratama di Kecamatan Talisayan. Hal ini buntut dari rencana penutupan jembatan penghubung Tanjung Redeb dan Kecamatan Sambaliung serta kecamatan lainnya di pesisir.

Jembatan Sambaliung ditutup untuk perbaikan, pada Juni 2022 mendatang. Pasalnya, selama perbaikan jembatan itu akan dilakukan penutupan total selama preservasi.

Penutupan jembatan itu menurut Sekertaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Berau, Halijah Yasin, tentu berpengaruh pada pelayanan kesehatan. Sebab, jika jembatan ditutup total tentu masyarakat yang berada di 5 kecamatan terjauh, seperti Tabalar, Biatan, Talisayan, Batu Putih, dan Biduk-Biduk terkendala untuk menuju Tanjung Redeb.

Oleh karena itu, masyarakat yang berada di pesisir selatan, akan dialihkan ke rumah sakit pratama di Talisayan. Kecuali kondisi pasien tidak dapat ditangani di RS Pratama, baru dirujuk ke RSUD dr Abdul Rivai.

“RS Pratama dibangun untuk mempermudah pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang berada di wilayah jauh dari RSUD dr Abdul Rivai. Namun, apabila warga yang tidak mampu dirawat di puskesmas, akan dibawa ke RSUD,” tuturnya.

Apalagi RS Pratama Talisayan saat ini telah memiliki fasilitas dan sarana penunjang yang cukup lengkap sehingga dinilai mampu memaksimalkan pelayanan terhadap masyarakat.

Saat ini kata dia, RS Pratama sudah lama beroperasi memberikan pelayanan publik, khususnya yang berada di wilayah Kecamatan Talisayan dan sekitarnya.

Kendati, masih terdapat kekurangan dan fasilitasnya tidak selengkap RSUD, namun pelayanan kesehatan selalu dilakukan secara maksimal.

“Jika pasien yang tidak terlalu darurat bisa dirawat di sana,” katanya.

Namun, bagi pasien yang berada di Kecamatan Sambaliung dan pesisir selatan, nantinya pasien yang membutuhkan perawatan di RSUD dr Abdul Rivai akan dibawa melalui rute alternatif.

“Nanti mengikuti melalui jalur mana sesuai surat edaran. Kami sudah instruksikan faskes disana agar dapat mengikuti rute yang disediakan jika pasien dinilai tidak terlalu darurat,” pungkasnya.(*)

Editor: Rengkuh