Foto: Wakil Bupati Gamalis dan Dirut Perumda Air Minum Batiwakkal Saipul Rahman usai menerima penghargaan Top BUMD bintang 5


TANJUNG REDEB,-  Perumda Air Minum Batiwakkal kembali meraih penghargaan TOP BUMD Award 2022 yang diberikan oleh majalah Top Business berkolaborasi dengan Institut Otonomi Daerah. Penghargaan cukup bergengsi se nasional dan bukan abal-abal, apalagi dibeli apalagi dimanipulasi.

Penghargaan ini yang kedua diterima sejak sejak 2019 lalu. Setidaknya ada 1.149 BUMD di IndonesiaIndonesia,  dari jumlah itu diambil 182 untuk diberikan penghargaan dengan penjurian, dari 182 itu ada 33 perumda air minum.

Wakil Bupati Berau, Gamalis mengungkapkan, dalam 33 Perumda itu, salah satunya ada Perumda Air Minum Batiwakkal yang mendapat penghargaan Top BUMD Bintang 5. Dengan kata lain, badai yang melanda Perumda saat ini mampu dijawab dengan prestasi. Apalagi prestasi ini, merupakan kali kedua setelah 2019 lalu.

“Jadi kolaborasi dan sinergi antara Perumda dan masyarakat sudah terlihat. Sekarang, ini dinilai oleh pihak luar, yakni institusi BUMD Award 2022 yang telah memberikan bintang lima kepada Perumda kita,” katanya.

Ia meminta agar apa yang diraih saat ini tidak membuat lupa diri, tetapi terus menjaga kualitas pelayanan menyeluruh. Apalagi air bersih merupakan kebutuhan dasar masyarakat, yang harus ditingkatkan setiap waktu. Tidak hanya secara kuantitas, tetapi juga kualitasnya.

“Jadikan ini sebuah tantangan agar prestasi dapat dipertahankan. Sorotan dan kritikan pasti ada, itu merupakan sebuah masukan. Tapi yang jelas, Perumda Air Minum Batiwakkal sudah membuktikan dengan diperolehnya penghargaan bintang lima dari Top BUMD. Ini penghargaan bukan abal-abal, dan tidak beli,” jelas Gamalis.

Sementara itu, Direktur Perumda Air Minum Batiwakkal, Saipul Rahman mengatakan, penghargaan ini tidak diraih oleh jajaran Perumda Air Minum Batiwakkal sendiri, melainkan berkat dukungan semua stakeholder, baik Bupati Berau dan Wakil Bupati Berau selalu KPM, forkopimda serta pihak-pihak lainnya. Utamanya dari masyarakat.

Menurutnya, selama ini masyarakat yang paling berperan atas raihan penghargaan ini. Karena, setiap ada kejadian pipa bocor, air keruh, atau kerusakan jaringan lainnya, mereka selalu menginformasikan kepada pihaknya.

“Yang saya rasakan mereka cepat melaporkan. Ini yang membuat pekerjaan kami lebih efisien. Karena kalau kami langsung menugaskan staf untuk mencari pipa bocor misalnya, itu membutuhkan biaya cukup besar besar.  Karena ini ada dukungan masyarakat dan ditambah grup media sosial RT, ini yang banyak membantu kami dalam memberikan informasi itu,” jelasnya.

Pada dasarnya, dirinya mengakui tidak bisa bekerja sendirian dalam memberikan pelayanan prima kepada masyarakat. Perlu dukungan dan kerja sama semua pihak, agar hal itu dapat terealisasi.

Dirinya juga mengatakan,  sebelum pemberian penghargaan, memang banyak sorotan yang diberikan sejumlah pihak. Sehingga sebagian dari dewan juri pun mempertanyakan dan melakukan klarifikasi serta verifikasi ke sejumlah pihak. baik melalui surat, maupun sambungan telepon langsung.

Setelah dilakukan klarifikasi itu, panitia memutuskan memanggil manajemen Perumda untuk dilakukan penjurian. Menurutnya, pada tahun lalu pihaknya juga sebenarnya mendapatkan undangan untuk penjurian, namun dirinya memutuskan untuk tidak ikut serta karena beberapa alasan.

“Alhamdulillah, tahun ini kita ikut penjurian dan meraih penghargaan itu. Yang jelas ini bukan kinerja satu dua orang saja. Ini kinerja kita semua. Semua elemen masyarakat memiliki andil besar atas raihan penghargaan ini,” pungkasnya. (*)