TELUK BAYUR – Kondisi Jalan Raja Alam II, tepatnya di dekat simpang empat menuju Kampung Rantau Panjang, semakin mengkhawatirkan.
Badan jalan di sisi kanan arah dari Politeknik Simas BC tampak nyaris amblas yang memicu keluhan dan kekhawatiran dari warga yang melintas setiap hari.
Camat Teluk Bayur, Edi Baskoro, mengungkapkan, bagian jalan yang terdampak mengalami penurunan sepanjang 5-7 meter dengan lebar sekitar 1 meter.
Sementara itu, jurang di sisi jalan tersebut menganga dengan kedalaman mencapai 6 meter.
“Memang kondisinya sudah cukup parah. Tapi kami sudah koordinasi dengan DPUPR Berau untuk penanganan cepat,” kata Edi.
Namun, perbaikan belum bisa dilakukan dalam waktu dekat. Penyebabnya, jalan tersebut masih menunggu proses serah terima dari pemerintah provinsi ke kabupaten.
“Kami masih tunggu itu,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Preservasi Jalan dan Jembatan DPUPR Berau, Junaidi, menjelaskan, status Jalan Raja Alam II sebelumnya merupakan jalan provinsi.
Kini, statusnya telah beralih menjadi jalan kabupaten, namun belum ada penyerahan resmi dari pihak provinsi ke kabupaten.
“Kami sudah bersiap. Proposal penanganan juga sudah diajukan. Tinggal menunggu serah terima resminya agar bisa langsung dikerjakan,” jelas Junaidi.
Terkait potensi bahaya bagi pengguna jalan, DPUPR Berau mengaku telah melakukan tindakan awal berupa pemasangan rambu peringatan. Namun, karena tingkat kerusakannya cukup serius, penanganan sementara tidak memungkinkan dilakukan.
“Perlu konstruksi khusus. Jadi memang tidak bisa tambal sulam atau perbaikan ringan,” tambahnya.
Untuk sementara, masyarakat diminta waspada saat melintasi jalur tersebut, terutama pada malam hari yang minim pencahayaan.
“Langkah pengamanan dasar tetap kami upayakan. Tapi penanganan permanen masih tergantung proses formal pengalihan kewenangan,” kata Junaidi.
Hingga berita ini diturunkan, belum terlihat aktivitas perbaikan di lokasi. Warga berharap pemerintah daerah segera bertindak sebelum kerusakan bertambah parah dan menimbulkan korban. (*/Adv)
