Foto: Jalan Gatot Subroto yang berdebu akibat banyak matrian tumpah di jalan

TANJUNG REDEB- Akibat banyaknya pekerjaan proyek akhir tahun, disejumlah ruas jalan di kota, debu yang yang ditimbulkan mengganggu pengguna jalan. Bahkan hampir sebagian besar jalan jalan kini bedebu dan berpasir.

Kondisi inipun banyak dikeluhkan masyarakat pengguna jalan raya, khususnya pengendara roda dua maupun pejalan kaki. Kondisi ini juga dikhawatirkan berdampak pada Infeksi saluran pernapasan (ISPA) bagi pengendara ataupun warga sekitar.

Kondisi inipun dikatakan Kepala Bidang Kebersihan Pengolahan Sampah dan Penanganan Limbah P3 Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Berau, akibat banyaknya pekerjaan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR).

“Hal ini menjadi satu masalah yang harus di tuntaskan. Seperti yang terjadi di Jalan Durian 3 dan Jalan Kedaung,” ucap Suhardi kala ditemui Berauterkini.

Selain itu, debu dan pasir ini disebabkan oleh truk pengangkut bahan material yang tidak memiliki penutup, sehingga seringkali muatan tersebut berjatuhan di jalan.

“Hal ini perlu disosialisasikan kepada pengguna truk agar semua truk bermuatan material diberikan penutup,” ujarnya.

Untuk itu, dirinya meminta kepada DPUPR Berau untuk bertanggung jawab atas kondisi ini, dengan menyediakan mobil penyemprot debu. Agar debu yang di sebabkan oleh proyek tidak mengganggu pengguna jalan yang melintas.

“Kami berharap DPUPR dapat menyediakan mobil penyemprot debu agar debu yang berada dijalan dapat berkurang,” tuturnya.

Pihaknya akan mencoba untuk berkomunikasi dan berkoordinasi dengan DPUPR Berau, terkait permasalahan debu selama masih proses pengerjaan berlangsung.

Dia juga menyebut, masalah debu jalan jalan utama yang padat lalulintas ini perlu adanya kerjasama dengan pihak terkait untuk menentukan langkah-langkah selanjutnya. Sehingga semua keluhan warga in dapat teratasi.

“Tentu ini perlu kerjasama antara pihak terkait untuk mengetahui langkah apa yang harus kita lakukan,” jelasnya. (*)

Reporter: Diva