TANJUNG REDEB – Demi memastikan bahan pangan yang beredar aman dan sehat untuk dikonsumsi, Tim Jejaring Keamanan Pangan Kabupaten Berau turun langsung ke Pasar Sanggam Adji Dilayas (SAD), Tanjung Redeb, Rabu (14/5/25).
Di sana, mereka melakukan pengambilan sampel terhadap berbagai produk pangan yang dijual di pasar tradisional terbesar di Bumi Batiwakkal itu.
Tim ini merupakan gabungan lintas sektor yang dibentuk lewat Surat Keputusan Bupati Berau Nomor 202 Tahun 2025.
Mereka terdiri dari beragam OPD seperti Dinas Pangan, Dinas Kesehatan, Dinas Perikanan, Dinas Perkebunan, DTPHP, Diskoperindag, DPMPTSP, dan didukung oleh Balai Karantina Hewan, Tumbuhan, dan Ikan Kabupaten Berau.
Kepala Bidang Keamanan Pangan Dinas Pangan Berau, Sumarsono, menjelaskan, timnya mengambil sampel dari 10 jenis bahan pangan: enam jenis sayuran, dua buah-buahan, serta masing-masing satu jenis daging dan ikan.
“Sayur jadi komoditas paling dominan di pasar. Selain itu, tingkat konsumsinya juga tinggi, jadi wajar kalau porsinya kami perbanyak dalam pengambilan sampel,” ujarnya.
Sebagian besar bahan pangan tersebut, lanjut Sumarsono, berasal dari petani dan pelaku usaha lokal. Sementara, produk dari luar daerah umumnya adalah sayuran dataran tinggi yang tidak dibudidayakan di Berau, seperti ada wortel dan bawang.
Seluruh sampel akan diuji secara cepat di laboratorium milik Dinas Pangan Berau untuk mendeteksi keberadaan zat berbahaya, seperti formalin atau residu pestisida. Hasil awal pengujian ditargetkan rampung pada Kamis (15/5/2025).
“Kalau dari uji awal ditemukan indikasi adanya bahan berbahaya, kami akan lanjutkan ke tahap pengujian laboratorium yang lebih mendalam,” kata Sumarsono.
Ia menegaskan, kegiatan ini bukan hanya soal pengawasan, tapi juga upaya membangun kepercayaan publik terhadap produk lokal.
“Kalau hasilnya aman, masyarakat akan makin yakin dan terdorong mengonsumsi produk lokal. Tapi jika ditemukan yang mencurigakan, kami akan segera rapat dan merekomendasikan langkah teknis kepada OPD terkait,” pungkasnya. (*)