TANJUNG REDEB – Partai Persatuan Pembangunan (PPP) akan menggelar Muktamar X pada September mendatang. Sebagai forum tertinggi partai, salah satu agenda Muktamar adalah memilih ketua umum periode berikutnya.

Kabar pun beredar bahwa pengusaha asal Kalimantan Selatan, Andi Syamsuddin Arsyad alias Haji Isam, berencana melakukan ambil alih PPP menyusul kabar pencalonan Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, sebagai calon ketua umum pada Muktamar nanti.

Namun, pengusaha yang jadi aktor penting dalam pemenangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka pada Pilpres 2024 membantah isu tersebut.

Merespons situasi di partai berlambang Kakbah, Ketua DPW PPP Kalimantan Timur, Gamalis, tak menampik kabar tersebut.

Bahkan, dia menyebut bila saat ini PPP membutuhkan tokoh nasional yang dapat memastikan gerak partai pada Pemilu 2029.

“Evaluasi ini harus kami lalui,” kata Gamalis, Senin (2/6/2025).

Dengan masuknya nama Amran Sulaiman dalam bursa calon Ketua Umum PPP, Gamalis berpendapat agar jangan ada kader yang alergi dengan peran tokoh dari eksternal. Meski secara kepartaian, tokoh internal tentu saja memiliki nilai lebih dalam pandangan kader.

“Kader internal itu punya privilege,” ujarnya.

Menurutnya, sebagai pengusaha yang kokoh secara ekonomi, figur Haji Isam disebut laik untuk masuk dalam lingkungan keluarga besar PPP. Dia dinilai sebagai tokoh nasional yang dapat menjadi faktor pendorong prestasi PPP yang pada periode ini gagal masuk ke Senayan.

“Tentu kami butuhkan tokoh yang memiliki sumber daya,” ucap Gamalis.

Dia menegaskan, selama keterlibatan Haji Isam tak menciderai aturan internal untuk bisa terlibat di dalam partai, maka hal itu dianggap sah. Bahkan, peluang itu tak tertutup bagi semua pihak yang bukan bagian aktif partai.

“Kami berikan peluang bagi seluruh masyarakat yang peduli terhadap PPP,” katanya.

Wakil Bupati Berau dua periode ini menambahkan, terdapat banyak figur yang sejatinya menjadi bagian dari PPP, namun secara keanggotaan tak terdaftar. Soal loyalitas dan royalitas, bahkan kerjanya lebih keras ketimbang para pengurus yang telah memiliki seragam dan KTA.

“Banyak yang begitu di PPP, masa mereka tidak punya peluang,” ujarnya.

Gamalis mengklaim suara serupa disampaikan di akar rumput partai yang menginginkan siapapun ketua umum nantinya merupakan tokoh yang dapat menjamin PPP kembali berjaya. Capaiannya minimal keterisian kursi di DPR.

Selain soal modal, kata Gamalis, calon pemimpin harus memiliki kefiguran positif yang baik di publik.

Berkaca pada Pemilu 2024, banyak pemilih yang memilih calon yang diusung PPP. Namun tak berdampak pada suara partai lantaran saat memilih anggota dewan, mereka mencoblos calon lain. Menurutnya, ini anomali dalam politik.

“Itu paling minimal yang kader inginkan,” sebut Gamalis.

Dalam bursa calon ketua umum PPP, bukan hanya nama Amran Sulaiman yang muncul. Terdapat pula nama Wakil Ketua Dewan Pembina PPP, Sandiaga Uno; mantan Kepala Staf TNI AD, Jenderal (Purn) Dudung Abdurachman; serta mantan Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf (Gus Ipul). (*)