TANJUNG REDEB – Tak hanya Bupati Berau Sri Juniarsih yang telah menyiapkan diri dan mental dalam gelaran orientasi kepala daerah alias retret jilid II di IPDN Jatinangor.
Gamalis, Wakil Bupati Berau pun telah mempersiapkan dengan matang segala kebutuhan selama sepekan ke depan. Mulai 22 sampai 26 Juni 2025 mendatang.
Saat dikonfirmasi lewat sambungan seluler, orang nomor dua di Bumi Batiwakkal ini mengatakan dirinya telah rutin berolahraga untuk menjaga fisik dan mental agar tetap prima selama 5 hari retret digelar.
“Itu sudah jadi kebiasaan, jadi aman saja,” kata Gamalis, Minggu (22/6/2025).
Dirinya menyampaikan, tak ada masalah kesehatan yang dia alami saat ini. Fisiknya pun bugar. Namun begitu dirinya tetap membawa obat-obatan ringan untuk meredam penyakit yang berpotensi kambuh saat retret berlangsung.
Dia juga menyiapkan vitamin yang biasa dikonsumsi sehari-hari. Vitamin yang digunakan untuk meningkatkan kebugaran saat bertugas.
“Kesehatan saya alhamdulillah baik saja,” kata dia.
Disinggung ihwal sakit pada bagian kaki yang diderita dirinya pada tahun lalu, dia mengatakan sakit kaki tersebut saat ini telah sembuh. Sehingga tak ada alat bantu atau tongkat yang pernah digunakan saat itu.
“Alhamdulillah sudah sembuh,” sebut dia.
Hari pertama retret, para peserta retret telah berada di Gedung A Plaza Kementerian Dalam Negeri (Kemendari) RI, Jalan Merdeka Utara, Jakarta Pusat.
Para peserta dikumpulkan di satu titik, sebelum nantinya bertolak ke Kampus IPDN Jatinangor, Jawa Barat menggunakan kereta Whoosh Halim.
Gamalis mengatakan, dirinya bakal mengikuti upacara pemberian amanat sekaligus pelepasan seluruh peserta untuk berangkat ke IPDN Jatinangor.
“Pagi ini kami sudah berangkat ke titik retret,” sebutnya.
Pria yang menjabat sebagai Ketua DPW PPP Kaltim ini pun, mengaku tak masalah bila tak harus dibantu oleh ajudan atau ADC (Aide De Camp). Sebab selama menjadi wakil bupati, tak ada ADC yang melekat pada dirinya.
“Jadi saya sudah terbiasa. Tidak ada masalah juga untuk itu,” tegas Gamalis.
Ihwal perlengkapan selama retret, dia menyebut semua kebutuhan tersebut telah disediakan oleh pemerintah daerah. Ditambah dengan seragam tambahan dari penyelenggara retret.
Semua pakaian tersebut, dikemas dalam satu koper. Ditambah dengan tas jinjing yang dia selalu gunakan untuk menyimpan alat-alat komunikasi pribadi.
“Tidak banyak koper, cukup untuk 5 hari saja,” kata dia. (*)