TANJUNG REDEB – Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijirah, Bank Pembangunan Daerah (BPD) Kaltimtara Tanjung Redeb membuka pelayanan bagi warga yang akan melakukan penukaran uang.

Pemimpin Bidang Pelayanan dan Operasional Bankaltimtara, Deddy Winandar, mengatakan untuk titik penukaran uang tidak harus di kantor pusat Tanjung Redeb, tetapi bisa juga dilakukan di setiap kantor cabang Bankaltimtara yang ada di Kabupaten Berau.

Selain itu, penukaran juga bisa dilakukan di tenda pelayanan yang ada di Pasar Ramadan Masjid Agung, mulai dari pukul 14.00-16.00 Wita.

“Penukaran bisa dilakukan diseluruh kantor cabang kita. Mereka sudah melayani penukaran uang,” jelas Deddy Winandar, kepada berauterkini.co.id, Rabu (27/3/2024)

Pihaknya melakukan jemput bola untuk mengambil persediaan yang akan digunakan penukaran uang.

“Setelah akhir 2023 ada dropping dari BI, dana itu masih ada sampai sekarang, tapi untuk penukaran pasti masyarakat butuhnya uang kecil. Karena tidak ada dropping lagi, makanya kita jemput bola,” ungkapnya menjelaskan.

Biasanya, sambungnya, para nasabah lebih suka menukarkan uang dengan pecahan Rp2.000 sampai Rp20 ribu.

Dedi menyebut, penukaran uang diberikan seperlunya atau sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Hal ini dilakukan untuk memberi pemerataan kepada masyarakat Berau, agar semuanya dapat terlayani dengan baik dan adil serta untuk menghindari terjadinya bisnis jual beli atau tukar menukar uang.

“Pecahan yang disiapkan mulai dari Rp1.000 hingga Rp100 ribu, dan untuk pecahan kecil dari 1.000 – 20 ribu diberikan sesuai kebutuhan,” terangnya.

Dijelaskan, ada 42 ATM yang tersedia, Cabang Pembantu (Capem) kelas 2 ada 7, Capem kelas 3 ada 10 dan semuanya sudah melayani penukaran uang baru.

“Batas penukaran uang tidak ada, sampai hari H masih bisa,” imbuhnya.

Diakuinya, tahun ini uang yang disiapkan lebih sedikit dibanding tahun lalu.

Pihaknya memprediksi hal itu terjadi kemungkinan karena perayaan Lebaran waktunya sangat dekat dengan awal tahun.

Selain itu, proyek-proyek pemerintahan juga belum ada yang jalan, sehingga pihaknya hanya perlu memenuhi sisi Tunjangan Hari Raya (THR) maupun gaji pegawai pemerintahan dan karyawan perusahaan.

Apabila Lebaran dirayakan pada pertengahan tahun, biasanya peredaran uang tunai yang disiapkan jauh lebih besar hingga beberapa kali lipat.

“Tahun ini belum ada proyek yang masuk dan masih dekat awal tahun. Kalau posisi lebaran pada bulan Mei atau Juni, pertengahan tahun biasanya besar. Makanya, tahun lalu lumayan besar hingga berkali lipat dari tahun ini,” paparnya.(*)

Reporter : Dini Diva Aprilia

Editor : s4h