TANJUNG REDEB – Toko Bangunan Home Duta yang beralamat Jalan Sultan Agung, Kabupaten Berau, menggandeng Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) region Kalimantan Timur (Kaltim) dan para arsitek kawakan “Bumi Batiwakkal” membahas legalitas profesi dunia arsitek melalui kegiatan sosialisasi Surat Tanda Registrasi Arsitek (STRA), Sabtu (27/1/24).

Pembahasan sertifikasi profesi artsitek, dewasa ini dianggap menjadi agenda penting dalam memastikan setiap lulusan juru gambar bangunan tersebut untuk mendapatkan tempat dalam agenda pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Sebab, agenda pembangunan IKN tak hanya berlaku di kawasan inti IKN di wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), namun juga berdampak besar terhadap pembangunan di kawasan penyanggah sekitaran IKN, termasuk Kabupaten Berau.

29A HOME DUTA 2

Selain itu, merujuk pada aturann anyar dari Undang-Undang Nomor 6/2017 tentang Cipta Kerja, merubah secara umum kerja profesi arsitek untuk pembangunan dalam negeri, termasuk STRA yang saat ini menjadi standar seorang arsitek untuk menggunakan ilmunya dalam mengawal pembagunan daerah.

Pengurus IAI Kaltim, Bidang Keprofesian Fachreza Zulhamdani, mengatakan terdata di Kaltim lulusan arstitek yang bergelar Sarjana Teknik dan mengantongi STRA, hanya 82 orang, tiga diantaranya berada di Berau.

“Di Berau sendiri hanya ada 3 orang saja yang sudah memiliki STRA ini,” ungkapnya.

29A HOME DUTA 1

Sehingga, pihaknya mengaggap langkah sosialisasi STRA di Berau menjadi bagian dari agenda besar IAI Kaltim, untuk memastikan lulusan arsitek dapat digunakan oleh pemerintah daerah maupun swasta bisa diberdayakan.

“STRA ini hanya bisa diterbitkan oleh IAI. Jadi, kita menginginkan teman-teman arsitek bisa bergabung,” ujarnya mengajak.

Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas bangunan di Berau. Dengan adanya arsitek yang telah disertifikasi, diharapkan Berau yang saat ini gencar melakukan pembangunan dapat lebih tertata.

“Dengan adanya arsitek yang bersertifikat, maka bangunan di Berau bisa lebih berkualitas dan sesuai dengan standar yang berlaku,” kata Fachreza.

Dalam kegiatan tersebut, para arsitek mendapatkan penjelasan mengenai pentingnya STRA dan cara mendapatkannya. Selain itu, mereka juga mendapat kesempatan untuk berdiskusi mengenai berbagai hal terkait profesi arsitek.

Pada kesempatan itu, perwakilan IAI Kaltim Berau yang juga sudah memiliki STRA, Fandri, menuturkan penyelenggaraan ini bertujuan untuk menyasar teman-teman arsitek yang ada di Berau.

Fandri mengakui, bahwa banyak sekali lulusan arsitek di Kaltim yang belum memiliki legalitas ini.

“Rekan arsitek kita juga masih banyak yang bingung cara mengurus dokumen-dokumen syarat mendapatkan STRA. Jadi, karena itu di sosialisasi akan kita sampaikan cara dan syarat yang harus dipenuhi untuk memperoleh STRA,” jelasnya.

Selain itu, Arsitektur Berau Giovana Alexandra, menyebutkan bahwa acara ini pertama kalinya dilaksanakan di Kabupaten Berau. Pihaknya berharap, kegiatan ini dapat memulai gerakan IAI di Berau.

“Sehingga, rekan sesama arsitek bisa solid dan kompak bersama-sama untuk membangun Berau menjadi lebih baik lagi,” ajak Giovana, yang juga salah seorang anggota IAI Kaltim di Berau.

Menurutnya, langkah awal ini dimulai dengan memberikan informasi kepada rekan-rekan arsitek yang masih bingung proses mendapatkan STRA.

Dijelaskan, sebelum adanya UU Cipta Kerja cukup banyak menimbulkan kebingungan di profesi arsitek.

Yang mana banyak arsitek yang tergabung bukan di asosiasi arsitek, sehingga dia menyebut, saat ini sudah dibuat aturan dimana sertifikasi profesi arsitek STRA hanya bisa diterbitkan oleh IAI.

“Syarat pertama harus jadi anggota IAI terlebih dahulu, barulah kemudian bisa dilanjutkan dengan mengurus STRA yang rangkaiannya cukup panjang lagi. Setelah STRA, barulah dilanjutkan ujian untuk memperoleh lisensinya,” paparnya.

Giovana berharap, kegiatan ini bisa menjadi sarana teman-teman arsitek untuk lebih mudah bersama-sama membangun Kabupaten Berau, untuk terus maju dan berkembang.

IAI juga diharapkan bisa berkontribusi untuk Pemkab Berau, agar pembangunan Berau bisa lebih baik lagi, khususnya bisa membantu masyarakat yang masih awam dengan profesi arsitek ini.

“Semoga kegiatan seperti ini bisa sering-sering kita laksanakan dengan harapan dapat membantu masyarakat mendapatkan jasa dari profesi arsitek profesional dan bisa dipercaya,” inginnya.

Sementara itu, Toko Bangunan Home Duta yang turut memfasilitasi kegiatan ini, menyatakan dukungannya terhadap kegiatan sosialisasi STRA.

Chief Executive Oficer (CEO) Home Duta Eurelia Michelle, menuturkan bahwa pihaknya akan menyediakan fasilitas penunjang berupa ruang arsitek di Homeduta yang dapat difungsikan para arsitek untuk berkegiatan seperti melakukan pertemuan dengan klien atau lainnya.

“Semua kita sediakan gratis. Kami juga memiliki planning kedepannya untuk melakukan kegiatan sosial di Kabupaten Berau,” ucapnya.

Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal untuk meningkatkan kualitas arsitek di Kabupaten Berau.

Dengan adanya arsitek yang bersertifikat, maka pembangunan di Kabupaten Berau dapat berjalan lebih baik dan sesuai dengan standar yang berlaku tentunya.

“Kami juga siap untuk menyediakan bahan bangunan yang berstandar nasional. Selaku toko bangunan yang tidak hanya menyediakan material yang diminta oleh costumer, tapi juga menyediakan apa yang mereka perlukan,” lanjutnya.

Pihaknya memastikan, setiap kebutuhan material bangunan yang ada di Home Duta, sudah setara dengan standar pembangunan nasional. Sehingga, setiap kontraktor tidak lagi terbebani dalam mencari material untuk kebutuhan pembangunan.

“Kualitasnya juga sama dengan yang ada di kota-kota. Jadi, masyarakat tidak lagi diberatkan dengan ongkos kirim,” jelasnya.

Agenda sosialisasi tersebut digelar hingga malam hari. Didampingi pemateri dari Sekretaris IAI Kaltim Ar Hatta Musthafa dan Ar Artistika Irmaputri, Bidang Hubungan Luar Negeri Taskforce IKN IAI Kaltim. (*/Adv)

Reporter : Sulaiman

Editor : s4h