KELAY – Perjalanan rombongan Wakil Bupati Berau, Gamalis, yang hendak meninjau langsung titik jembatan rusak di Long Duhung, Kelay, terpaksa terhenti lantaran banjir setinggi atap mobil menghadang perjalanan pada Jumat (2/5/2025).
Salah satu anggota rombongan, Junaidi, yang juga menjabat sebagai Kepala Bidang Preservasi Jalan dan Jembatan DPUPR Berau, menerangkan bahwa peninjauan lapangan ke Long Duhung untuk melihat kondisi infrastruktur jalan dan jembatan.
“Perjalanan ini terkendala, karena banjir,” kata Junaidi.
Dia menerangkan, bila akses jalan menuju kampung terluar Berau tersebut memiliki badan jalan yang rendah. Sehingga air dari luapan Sungai Kelay dapat dengan mudah merendam akses satu-satunya menuju kampung tersebut.
Kendati demikian, dia menyatakan tetap akan melakukan peninjauan lapangan saat kondisi memungkinkan alias tak lagi banjir.
“Badan jalan ini rendah, makanya terendam,” ujar dia.
Sialnya, jalan tersebut berada dalam lahan kawasan budidaya kehutanan alias KBK. Membuat pemerintah tak dapat mengatasi langsung masalah tersebut.
Namun, peningkatan jalan dapat dilakukan oleh mitra pemerintah alias perusahaan yang beroperasi di kawasan tersebut. Agar dapat memastikan proyek jalan dilakukan melalui bantuan ke pemerintah kampung.
“Ini masih dalam wilayah KBK,” terangnya.
Menurut laporan warga, di titik yang hendak dituju rombongan terdapat jembatan yang dibangun menggunakan kayu log. Namun kondisinya saat ini sudah tak memungkinkan untuk digunakan.
“Jembatan tanah, rusak tergerus air. Itu yang mau kami tinjau hari ini,” bebernya.
Junaidi membeberkan, bila pada tahun ini pemerintah telah menyiapkan anggaran senilai Rp19 miliar untuk pembangunan jalan dan jembatan menuju Long Duhung.
Anggaran tersebut untuk melakukan pembangunan jalan di Long Duhung, Long Keluh, Long Pelay, dan diakhiri di Long Lamcin.
Proyek tersebut saat ini masih dilelang pemerintah. Baru akan dilaksanakan pada awal Juni 2025 mendatang.
“Anggaran ini masih kurang, akan diusulkan lagi untuk penambahan di ABT,” terangnya. (*)