TANJUNG REDEB – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Berau sengaja melewatkan peringatan Hari Hipertensi Sedunia pada 17 Mei 2024 lalu, lantaran mendapatkan instruksi dari Dinkes Kalimantan Timur (Kaltim) untuk menggelar peringatan tersebut pada Ahad, 9 Juni 2024 mendatang.

Diketahui, peringatan tersebut dianggap penting demi memberikan edukasi dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan penyakit hipertensi dengan mengenali gejala, faktor risiko hingga cara pencegahannya.

Kepala Dinkes Berau, Lamlay Sarie, mengatakan nantinya akan digelar Senam Jantung Sehat yang dibalut dengan pengecekan kesehatan secara gratis kepada seluruh warga “Bumi Batiwakkal”, tanpa terkecuali.

“Nanti, 9 Juni itu digelar secara serentak se Kaltim. Dibuka juga sama Pj Gubernur, Akmal Malik, secara daring,” terang Lamlay, saat ditemui berauterkini.co.id, belum lama ini.

Menurutnya, agenda tersebut sangat penting, mengingat hipertensi merupakan pintu masuk beragam penyakit dapat menyerang bagi siapapun yang menderita hipertensi.

Dengan adanya pengecekan kesehatan gratis, nantinya pasien yang memeriksakan diri akan diberikan informasi untuk pencegahannya dan bagaimana cara menurunkan kadar potensi bahaya dari tekanan darah tinggi.

Informasi umum menyebutkan, hipertensi terjadi ketika tekanan darah sistolik lebih dari atau sama dengan 140 mmHg dan/atau tekanan darah diastolik lebih dari atau sama dengan 90 mmHg.

“Masalahnya, hipertensi ini sekarang makin tidak mengenal tingkatan usia. Semua kalangan berpotensi alami tekanan darah tinggi,” terangnya.

Saat ini, Dinkes Berau telah menerapkan arahan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI soal pengaktifan secara masif Posbindu dan Posyandu Lansia.

Dimana fasilitas pelayanan kesehatan di sekitar rumah warga, memberikan pelayanan pengecekan kesehatan rutin setiap bulan.

“Itu sudah masif bergerak, tinggal masyarakat yang punya kesadaran akan kesehatan yang mau memeriksakan diri,” katanya.

Dijelaskan, usia produktif 15 sampai 59 tahun untuk lebih peduli terhadap kesehatan. Sebab, dalam usia tersebut memiliki peran penting dalam mengawal pertumbuhan dan pembangunan daerah.

Belum lagi pada usia matang. Setiap orang bertanggungjawab besar dalam menjamin keberlangsungan kehidupan dalam keluarga. Sehingga tidak boleh mengabaikan pengecekan kesehatan secara rutin.

“Kalau tidak sempat ke posbindu atau posyandu lansia, bisa memeriksakan diri ke dokter keluarga bagi peserta BPJS,” sarannya. (*)

Reporter : Sulaiman

Editor : s4h