TANJUNG REDEB – Hanya gegara pergantian lagu disebuah tempat huburan malam (THM) di kawasan Kelurahan  Sambaliung, Kabupaten Berau, pengunjung karaoke bakuhantam dan berurusan ke polisi.

Sebelumnya, ada dua pria berinisial AM dan AZ,  asik berkaraokean dengan teman-temannya, kemudian lagunya habis dan diganti dengan lagu lain yang bukan pilihannya.

Dari siniilah kasusnya terjadi. AM dan AZ yang masing-masing berusia sekitar 37 tahun serta AZ berumur kurang lebih 43 tahun emosi dan mendatangi pengunjung lain berinisial AJ (51), lalu melakukan penganiayaan.

Menurut keterangan Kapolsek Sambaliung AKP Amin Maulani, kedua tersangka sudah diamankan untuk proses lebih lanjut.

“Korban (AJ), tidak terima dan langsung melaporkannya ke Mapolsek Sambaliung. Sudah kami amankan untuk proses lebih lanjut,” jelasnya, Selasa (17/1/2024).

Mantan Kapolsek Gunung Tabur itu menceritakan, perkelahian bermula pada Minggu sekira pukul 00.00 Wita.

Ketika itu korban bersama saksi sedang santai mendengarkan musik karaoke sambil menenggak minuman keras (miras).

Tidak lama kemudian, musik karaoke berganti dengan musik Dj, seperti jadwal biasanya. Sedangkan dari meja lain yang berjumlah lebih dari 7 orang termasuk pelaku, tidak terima dengan bergantinya lagu tersebut, karena sebelumnya meminta lagu tambahan karaoke sebanyak 2 lagu.

Akan tetapi, dari operator hanya memutarkan satu lagu saja. Alasannya, karena sudah waktunya pergantian musik karaoke ke musik Dj.

“Saat itu, korban bersama tersangka berjoget di dekat operator Dj.  Saksi sempat bertatapan dengan terduga pelaku, sehingga hampir saling pukul, namun dapat dipisahkan oleh pengunjung lain,” sambung Kapolsek.

Tidak berselang lama,  pada saat saksi dibawa keluar oleh pengunjung lain, korban yang usianya lebih setengah baya itu berselisihan dengan pelaku. Lalu, korban didorong oleh pelaku sampai korban terjatuh dan langsung dipukul oleh pelaku.

“Akibat pukulan itu, korban mengalami luka memar di wajah, bagian mata sebelah kanan dan atas. Insiden itu yang membuat korban keberatan dan tidak terima,” terangnya Amin Maulani. (/)

Reporter : Hendra Irawan.

Editor : s4h