TANJUNG REDEB – Gas melon di wilayah “Bumi Batiwakkal” mulai lagi! Terpaksa Pemerintah Kabupaten Berau melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke agen elpiji (LPG).

Kelangkaan distribusi gas bersubsidi 3 kilogram di Berau selama sepekan pada bulan suci Ramadan 1445 Hijriah ini, membuat pemerintah kembali melancarkan sidak ke pengecer dan agen penyalur gas yang dikenal dengan gas melon itu.

Selasa (19/3/2024) kemarin, Wakil Bupati Berau, Gamalis, ditemani pejabat teknis dari Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) setempat berkeliling ke gerai agen dan oknum pengecer yang diduga menyimpan atau menyembunyikan gas melon.

Setidaknya, terdapat tiga titik gudang gas melon milik agen dan satu kedai penjual tabung gas tanpa izin didatangi tim. Namun rerata tidak didapati penumpukan gas melon yang diduga menjadi penyebab kelangkaan.

Kepada awak media, Gamalis menegaskan, pihaknya menduga saat ini terjadi penumpukan pengisian gas melon di stasiun pengisian bulk elpiji alias SPBE PSO Samburakat, Gunung Tabur.

“Kemungkinan besar masalahnya ada disana (SPBE Samburakat),” ujar Gamalis.

Menurut informasi yang dia terima, SPBE tersebut tidak hanya melayani pengisian ulang tabung gas untuk memenuhi kebutuhan warga Berau saja, namun distributor dari Kalimantan Utara pun ikut mengantre pengisian gas di stasiun tersebut.

“Karena, seharusnya kalau yang dilayani hanya Berau, saya pikir tidak akan menimbulkan masalah,” ujar Wabup.

Sementara itu, Kepala Bidang Bina Usaha Perdagangan Diskoperindag Berau, Hotlan Silalahi, menjelaskan sesuai dengan Kepmen Nomor 37.K/MG.01/MEM.M2023 dan Kepdirjen Nomor 99.K/MG.05/DJM/2023 pembelian tabung gas bersubsidi wajib terdata dan pembelian harus melalui pangkalan atau agen resmi.

Dari beberapa kesempatan, pihaknya telah berpesan kepada para kepala kampung, lurah hingga camat untuk menyampaikan ke masyarakat hingga distributor, terkait aturan tersebut yang mengatur pembelian melalui E-KTP.

“Pengecer yang menjual gas melon itu, melanggar undang-undang. Hukumannya bisa dipidana,” tegas Hotlan.

Lebih lanjut disampaikan, kendala lain dari langkanya gas melon di pasaran lantaran cuaca buruk yang melanda Berau beberapa pekan belakangan ini, sehingga membuat kapal kesulitan untuk sandar dan berlabuh mengantar gas melon ke pangkalan.

“Ada kendala cuaca juga, makanya kami pastikan semua ini. Kami minta masyarakat jangan panik,” pesan Gamalis. (*/ADV)

Reporter : Sulaiman

Editor : s4h