TANJUNG REDEB – Peran masyarakat perlu ditingkatkan dalam upaya pelestarian hutan. Keterlibatan banyak kalangan juga akan sangat membantu upaya pemerintah agar kondisi hutan di Berau terus bisa memberi manfaat pada kehidupan.

Wakil Bupati Gamalis menyampaikan, Hutan Indonesia khususnya di Kalimantan menjadi perhatian serius dari masyarakat internasional. Sebab, ancaman kerusakan lingkungan khususnya hutan menjadi isu global yang mendapat perhatian dari dunia.

“Indonesia masuk dalam tiga besar pemilik hutan tropis di dunia. Hal ini lah yang membuat negara maju memberikan perhatian lebih dengan mengalokasikan anggaran sangat besar ke Indonesia,” ujar Gamalis, Senin 20 September 2021.

Besarnya perhatian dunia kepada hutan Kalimantan khususnya di Berau, terlihat dari kegiatan lembaga peduli lingkungan melakukan pengumpulan donasi dari berbagai lembaga dunia. Dana itulah yang disumbangkan dan dikelola lembaga swadaya masyarakat di Indonesia.

“Ini lah yang menjadi tugas kita ke depannya. Kita harapkan ada insentif yang masuk ke daerah dan kampung sehingga ada manfaat yang dirasakan masyarakat. Dan muncullah rasa untuk menjaga hutan ini,” katanya.

Gamalis menegaskan, dengan adanya manfaat yang diterima masyarakat. Persoalan dalam menjaga hutan ini tidak perlu dikhawatirkan lagi. sebab, telah ada kesadaran dari masyarakat bahwa hutan memberikan manfaat ekonomis bagi kehidupan mereka.

Bahkan, tidak menutup kemungkinan tanpa ada tawaran dari pihak mana pun, masyarakat sudah menjaga hutan dengan sendirinya. Gamalis pun mengingatkan bahwa menjaga hutan ini adalah tugas bersama.

“Bayangkan saja, kita menebang satu batang potong itu bisa menghasilkan jutaan batang korek api. Tapi hanya dengan satu batang korek api kita bisa menghancurkan jutaan pohon,” ucapnya.

Banyaknya perhatian dunia terhadap Indonesia, terkhusus Kabupaten Berau ini tentu akan memberikan dampak positif bagi pemerintah hingga masyarakat. Satu di antaranya terkait penyaluran dana insentif agar hutan tetap terjaga kelestariannya.

Akan tetapi, syarat mendapat dana insentif itu harus dipenuhi masyarakat yakni menjaga kelestarian hutan yang ada di wilayahnya masing-masing. Tujuannya, untuk mengurangi emisi karbon yang menyebabkan pemanasan global.

“Biasanya besaran insentif yang akan diterima tergantung luasan hutan yang dijaga, dan ini selalu bergulir setiap tahunnya. Dengan adanya kucuran dana dari berbagai negara harapannya hutan Berau akan tetap lestari,” tutupnya.(*)

Editor: RJ Palupi