TANJUNG REDEB–Ingin meningkatkan perekonomian warga melalui sektor ekonomi kreatif dan pariwisata. Pemerintah Kampung Biatan Ilir meminta dukungan pemkab Berau dalam pengelolaan bendungan milik provinsi kaltim yang ada di Kampung Biatan Ilir.

Dikatakan kepala Kampung Biatan Ilir, Abdul Hafid, keinginan mengelola bendungan yang ada di Kampung Biatan Ilir selain akan dikelola menjadi wisata. Tetapi juga pengelolaan ini untuk merawat bendungan yang merupakan aset negara dengan nilai pembangunan milyaran rupiah.

 “Ya ingin merawat bendungan lebih lestari dengan dimanfaatkan sebagai objek wisata. Apalagi selama bendungan berdiri sejak 2013 tidak dirawat dengan baik. Batas yang ada juga sudah banyak ditanam sawit oleh warga,” jelasnya kepada wakil bupati, belum lama ini.

Namun begitu, secara tegas pemerintah kampung tidak akan merubah fungsi dari bendungan manfaat bendungan itu sendiri saat ini masih belum maksimal. Ditambah lagi, kedua kolam-kolam air sudah rusak karena tidak ada yang petugas yang melakukan pengawasan.

“Makanya kami ingin menjadikan bendungan itu sebagai wisata untuk mengangkat ekonomi warga. Sudah mengajukan ke PU provinsi, dan kami diminta melengkapi 10 syarat yang dibutuhkan. Tapi sampai saat ini belum ada jawaban,” bebernya.

“Makanya kami mohon bantuan Pemkab Berau,” imbuhnya.

Sementara, wakil bupati Berau Gamalis mendukung upaya yang akan dilakukan pemerintah kampung Biatan Ilir. Menurutnya, apa yang digagas pemerintah setempat dalam rangka meningkatkan perekonomian warga melalui pariwisata dan ekonomi kreatif perlu didukung.

Mengenai persoalan izin pengelolaan bendungan yang ada di PU provinsi. Gamalis menjanjikan akan segera berkomunikasi dengan pemerintah provinsi. Jika melalui jalur resmi tidak bisa mendapatkan restu, masih banyak jalur lain yang bisa dilalui.

“Akan bantu fasilitasi untuk dapat restu untuk pengelolaan bendungan Biatan. Kami pastikan itu, karena ini niatnya benar dan memberikan dampak positif bagi warga,” pungkasnya. (*)

Editor : Bobby Lalowang