TANJUNG REDEB  –Setelah dibuka formasi penerimaan untuk dokter di Rumah sakit Pratama Talisayan,sampai saat ini kuota dokter spesialis anestesi di RS tersebut belum terisi. Padahal pemerintah daerah telah menjanjikan gaji yang cukup fantastis.

Kepala RS Pratama Talisayan Nursyamsi, menyebutkan,saat ini hanya 3 dokter spesialis yang ada. Yakni dokter spesialis bedah, dokter spesialis kandungan dan dokter spesialis penyakit dalam. Sisanya 7 dokter umum.

“Empat tahun sudah dibuka lowongan spesialis Anestesi ini, belum juga terisi sampai sekarang,” ungkapnya Kamis (07/10/2021)

Ia beralasan keberadaan dokter anestesi hadir di RS Pratama Talisayan mengingat sangat dibutuhkan. Keberadaan sangat vital terutama pada proses  bius dalam pengambilan tindakan terutama saat operasi.

Terlebih diketahui RS Pratama Talisayan ini merupakan harapan terbesar masyarakat pesisir saat ini.Sebab untuk ke RSUD dr Abdul Rivai di Tanjung Redeb memakan waktu dan jarak tempuh yang sangat jauh. Terutama saat menghadapi pasien kritis yang memerlukan rujukan pada penanganan medis lebih baik.

 “Maka dari itu, kami sangat perlu dokter spesialis untuk menghindari jarak tempuh yang jauh. Ini juga bukan asal minta dokter spesialis ya, tapi  memang kehadiran dokter spesialis itu terkoneksi satu sama lain,”bebernya.

Padahal gaji yang ditawarkan untuk spesialis ini cukup fantastis yakni mencapai Rp 45 juta setiap bulan dengan sejumlah fasilitas penunjang lainnya.

“Harapan kami kalau memang tidak terisi lagi Pemkab bisa mengakomodir usulan kami untuk bisa menyekolahkan 3 dokter untuk mengambil spesialis agar kebutuhan dokter spesialis tercukupi dan layanan lebih baik lagi,”tutupnya. (*)

Editor: RJ Palupi