TANJUNG REDEB – Duplikasi akun media sosial dengan mendompleng nama besar, ternyata masih dilakukan para penipu. Foto Wakil Bupati Berau, Gamalis, dipakai oknum tak bertanggung jawab dan disinyalir melakukan upaya penipuan melalui aplikasi pesan singkat.
Setelah sebelumnya foto Gamalis dipakai dalam akun pesan singkat, whatsapp Kali ini hal serupa dilakukan pelaku menggunakan akun facebook. Foto Wabup Gamalis beserta keluarga dijadikan profil oleh oknum tersebut.
Modusnya, pelaku meminta pertemanan baru dan selanjutnya meminta nomor kontak whatsapp kepada para korban. Setelah itu, pelaku meminta korban mengirimkan kode 6 digit yang terkirim melalui SMS dari whatsapp pelaku dengan dalih persetujuan grup pertemanan.
“Saya tegas dan saya pastikan itu bukan facebook saya. Jadi akun facebook tersebut palsu,” tegas Gamalis, Selasa 31 Agustus 2021 kemarin
Lebih lanjut, Gamalis juga sudah beberapa kali menerima laporan dari kerabat dan kolega yang telah dihubungi akun tersebut. Beruntung, sejauh ini para korban sadar jika akun itu merupakan palsu.
Meski begitu, dirinya tetap mengingatkan kepada seluruh masyarakat untuk selalu waspada dan berhati-hati agar tidak mudah melayani permintaan dalam bentuk apa pun yang mengatasnamakan dirinya. Termasuk juga dengan akun facebook baru. Ia menegaskan, tidak pernah membuat akun media sosial baru.
“Sudah beberapa kerabat menelpon menanyakan soal itu karena mau ngecek betul apa enggak. Saya tegaskan tidak betul, apalagi sampai minta-minta uang atau pulsa,” jelasnya.
“Saya berharap jika ada masyarakat yang dihubungi dan diminta mengirimkan apapun agar tidak dilayani, lebih waspada dan berhati-hati agar tidak menjadi korban penipuan,” imbaunya.
Pemanfaatan media sosial dikatakan Gamalis sangat rentan dengan aksi penipuan dengan mengatasnamakan seseorang. Untuk itu yang terpenting diharapkannya adalah ketelitian dan melakukan konfirmasi langsung sebelum
Melayani permintaan dalam bentuk apapun melalui media sosial baik whatsapp, facebook atau sejenisnya. Atas kejadian ini, Gamalis pun berencana untuk melaporkan tindakan tersebut kepada pihak kepolisian.
“Intinya kita harus waspada dengan aksi semacam ini. Dan sudah patut curiga jika sudah ada yang janggal atau aneh dari percakapanya,” tutupnya. (*)
Editor: RJ Palupi