TANJUNG REDEB, – Kemunculan ‘Manusia Silver’ menghebohkan jagat maya Bumi Batiwakkal beberapa hari belakangan ini, di simpang Kilometer 5, Jalan Gatot Subroto.
Ramai dibahas oleh netizen Berau, para aktor manusia silver ini menjadi perhatian Satuan Polisi Pamong Praja alias Satpol PP Berau. Usai viral, Senin (28/10/2024, lalu petugas pun bergerak. Menertibakan setidaknya dua orang manusia silver di Kilometer 5.
“Sudah kami amankan kemarin,” kata Kepala Satpol PP Berau Anang Saprani, Selasa (29/10/2024).
Dia menerangkan, keduanya diamankan saat sedang aktif berdiri di gerbang masuk Berau. Berharap derma dari para pengguna jalan raya.
Kedua manusia silver itu pun digelandang ke Kantor Satpol PP Berau, di Jalan APT Pranoto. Petugas memberikan pembinaan kepada kedua pelanggar perda itu, kemudian dilepaskan dengan peringatan.
“Kami berikan pembinaan saja,” ujarnya.
Saat mengintrogasi kedua manusia silver itu, Anang mengaku jika keduanya latah dengan mengikuti tren manusia silver di kota-kota besar.
Hal itu dilakukan lantaran keduanya tak memiliki pekerjaan tetap, keduanya mencoba peruntungan dengan menjadi manusia silver. Hasilnyapun diluar duigaan, dalam beberapa jam beroperasi mencapai Rp100 sampai 250 ribu.
Dari proses interogasi itu pula, diketahui kedua manusia silver itu bukan warga yang berdomisili di Berau. Mereka datang dari luar daerah di sekitaran Kaltim.
“Bukan warga sini mereka, datang dari jauh juga,” sebut Anang.
Keduanya pun dianggap telah melanggar Perda Nomor 13/2012 tentang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat. Dimana secara tegas melarang aktivitas gepeng, pengemis, hingga pengamen hadir di setiap sudut kota.
“Perda sudah melarang itu, jadi memang tidak boleh,” ucapnya.
Anang pun mengaku heran dengan sikap warga Berau yang suka menderma para pengemis tersebut. Dimana, dari dara Satpol PP Berau, rerata warga memberikan derma paling kecil 2 ribu hingga 5 ribu rupiah untuk satu orang pengemis. Bahkan tak jarang sampai 20 ribu diberikan secara cuma-cuma.
Menurutnya, sikap itu keliru. Sebab akan menumbuhkan jamur pengamen hingga pengemis di Berau dan membuat kumuh kawasan perkotaan.
Ia meminta, bila hendak beramal maka warga Berau dapat memberikan rezeki lebihnya ke lembaga resmi maupun masjid hingga pesantren. Sebab dana itu akan digunakan untuk pembinaan rohani generasi yang akan datang.
“Itu akan lebih berguna, dunia akhirat,” pesan dia. (*)