TANJUNG REDEB – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten  Berau optimis pembangunan sarana dan prasarana (sapras) air bersih akan rampung pada tahun 2024 ini.

Hal ini diungkapkan Kepala Bidang Air Minum dan Penyehatan Lingkungan DPUPR Berau, Decty Toga Maduli.

Dijelaskan, pembangunan sarpras baik dalam maupun luar kota sudah berlangsung di 4 titik, yakni Labanan, Mapulu, Merapun dan Limunjan.

“Target kami harus kerja sudah bulan enam ini dan harus tuntas tahun ini. Mungkin ada yang dilanjutkan tahun depan,” terangnya.

Dengan dikerjakannya sarpras air bersih di beberapa titik, Decty berharap, pembangunan itu dapat diselesaikan tahun ini. Walaupun diakuinya, ada yang kemungkinan dilanjutkan tahun depan.

Sebelumnya, pembangunan sarpras air bersih akan berlangsung di 14 kampung. Adapun jumlah anggaran yang digunakan untuk pembangunan itu sejumlah Rp66 miliar.

Terdapat pula pembangunan di daerah perkotaan, khususnya di Labanan dengan anggaran Rp53 miliar dan Singkuang Rp37 miliar.

Diakuinya, untuk beberapa titik seperti Biduk-Biduk dan Maratua, pengerjaan sarpras air bersih tidak didukung oleh sumber air bersih. Sehingga perlu dicari terlebih dahulu lokasi yang aman.

“Karena daerah pesisir sehingga air rasanya payau. Sehingga untuk masak tidak bisa. Tapi untuk MCK masih bisa saja,” jelasnya.

Adapun, kampung-kampung yang disasar pembangunannya, antara lain Long Ayan, Long Duhung, Long Keluh dan Pegat Batumbuk, Bukit Makmur, Biatan, Punan Mahakam, Muara Lesan, Tembudan, Batu Putih, Merasa, Mapulu, Pegat Bukur, Merapun, dan Long Laai.

Kendati demikian, tambah Decty, tidak semua pembangunan sarpras air minum itu merupakan pembangunan baru, namun beberapa diantaranya juga merupakan pembangunan lanjutan dari tahun sebelumnya.

Dijelaskan, Pembangunan baru ada 6 kampung, yakni Pegat Bukur, Long Ayan, Long Duhung, Long Keluh, Mapulu dan Merapun.

“Sisanya merupakan pembangunan lanjutan,” terangnya. (*)

Reporter : Dini Diva Aprilia

Editor : s4h