KUTAI TIMUR – Program multi years contract (MYC) atau skema tahun jamak sebagai upaya alternatif Pemerintah Kutai Timur melakukan Pembangunan infrastruktur.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Agusriansyah Ridwan mengatakan, infrastruktur dasar di kabupaten ini berpeluang terus meningkat dan merata hingga kawasan pedalaman dan pesisir.
“Meski tidak bisa langsung, setidaknya bertahap bisa dimaksimalkan. Sehingga harapan masyarakat dapat terwujud,” sebut politikus PKS itu.
Dia pun meminta kepada organisasi perangkat daerah (OPD)) teknis, Dinas pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) dan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Disperkim), bisa memaksimalkan pelaksanaan pembangunan yang sudah dicanangkan.
“Begitu juga pelaksanaan proyek MYC (multi years contract), yang merupakan upaya percepatan pembangunan. Pekerjaannya mesti dikebut. Ingat, anggaran yang dialokasi besar (Rp 1,3 triliun). Justru masih ada yang belum dijalankan pekerjaannya,” ungkapnya.
Kendati demikian, dia menginginkan semua proyek pembangunan dimaksimalkan pelaksanaannya. Sedangkan OPD terkait, diminta meningkatkan pengawasan agar progresnya sesuai yang diharapkan. Sehingga alokasi anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) 2023 memiliki realisasi positif.
“Kita harus menyambut dengan antusias. Salah satunya dengan memaksimalkan pelaksanaan pembangunan. Sehingga serapan anggaran benar-benar dimaksimalkan,” imbuhnya.
Tak heran jika dirinya menyebut pembangunan infrastruktur dasar di kabupaten ini berpotensi dimaksimalkan. Bahkan berlaku untuk semua sektor pembangunan yang merupakan hajat orang banyak.
“Peningkatan APBD sudah terjadi dua tahun belakangan. Trend positif ini harus seirama dengan upaya daerah meningkatkan sektor PAD (pendapatan asli daerah),” tuturnya.