TANJUNG REDEB – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Berau meminta, pengelola wisata bisa menambah jumlah pengawas.

Permintaan itu berdasarkan pengalaman gegara tenggelamnya salah seorang wisatawan asal Kalimantan Utara (Kaltara) di objek wisata Tulung Ni Lenggo, Kampung Tembudan, Kecamatan Batu Putih.

Peristiwa terebut menjadi pelajaran semua pengelola objek wisata, agar lebih mengutamakan penjagaan dan pengawasan di lingkungan obyek wisata yang diawasinya.

Disampaikan, Wakil Ketua I DPRD Berau, Syarifatul Syadiah, semua pengelola objek wisata untuk melakukan evaluasi pengawasan pengunjung yang datang.

“Ini tidak hanya sekadar pengelola objek wisata Tulung Ni Lenggo saja, tapi juga seluruh pengelola objek wisata lainnya di Kabupaten Berau,” imbaunya, Kamis (16/5/2024).

Ditambahkan, tidak masalah pengelola wisata menambah tenaga pengawas atau penjaga ketika pengunjung ramai. Dengan begitu, wisatawan yang datang akan mudah terpantau.

“Saya kira itu bisa dilakukan, terutama wisata air atau mandi-mandi di objek wisata. Jangan sampai kejadian orang tenggelam itu, kembali terulang,” pintanya.

Wakil rakyat perempuan itu juga meminta kepada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Berau, untuk menambah fasilitas pengawas di sejumlah objek wisata yang berpotensi menimbulkan resiko pada pengunjung.

Fasilitas itu penting, agar memudahkan pengawasan dalam memantau segala aktivitas pengunjung, terutama ketika sedang mandi-mandi di sekitar objek wisata yang dalam.

“Semakin lengkap petugasnya, itu akan semakin bagus,” jelasnya.

Selain itu, pihaknya mengimbau seluruh wisatawan yang datang ke objek-objek wisata, selalu waspada terhadap peringatan yang diberikan oleh pengelola wisata, terutama terkait larangan-larangan yang ada.

“Wisatawan juga harus ikuti aturan kalau mau berwisata dengan aman dan nyaman,” saran Sari. (*/ADV)

Reporter : Hendra Irawan

Editor : s4h