Foto: Wakil Bupati Berau Gamalis dan PB Poprov saat meninjau pembangunan Stadion Mini Teluk Bayur belum lama ini

TANJUNG REDEB, – Pemkab Berau tengah berupaya keras menyelesaikan masalah persiapan sebagai tuan rumah Porprov 2022 mendatang. Terutama masalah anggaran. Ketua Komisi III DPRD Berau, H Sa’ga mengakui anggaran tambahan untuk penyelesaian stadion mini Teluk Bayur, persiapan Porprov) 2022, masih melalui proses pertimbangan.

DPRD Berau belum sepenuhnya tidak setuju dengan permintaan anggaran yang akan masuk di APBD murni tahun 2022 nanti. Hanya saja saat ini masih dilakukan analisa, dan menentukan besaran pastinya.

“Kalau Pemkab kan sekian miliar mintanya, masih kami analisa terlebih dahulu. Sekaligus meminta kejelasan Provinsi, dari Koni Provinsi juga,” bebernya, Rabu (17/11/2021).

Menurutnya, pihaknya juga masih menunggu kejelasan pasti, apalagi Berau ditunjuk menjadi tuan rumah. Saat ini situasi masih berada di dalam situasi pandemi Covid-19.

“Banyak anggaran yang masih harus untuk penanganan Covid-19, kita harus punya cadangan anggaran. Sebab kita tidak tau sampai kapan pandemi ada. Anggaran harus digunakan semaksimal mungkin,” ungkapnya.

Menurutnya ini tugas Pemkab untuk bisa mengejar anggaran pasti, harus ada kejelasan besaran bantuan. Tidak bisa semua anggaran berasal dari APBD Berau. Sebab masih banyak item lain yang lebih prioritas.

“Kalaupun nanti anggaran sudah disepakati, pasti akan sangat minim sesuai dengan budgetnya pasnya,” tegasnya.

Lanjut Saga, Pemkab juga harus mencari alokasi dana seperti kepada pihak swasta, menurutnya itu hal yang sangat baik dan membantu. Apalagi banyak perusahaan besar dan kuat yang berada di sektor pertambangan maupun perkebunan khususnya sawit.

Adapun Pemkab Berau memiliki skema untuk mengubah jadwal Poprov 2022 mendatang menjadi berada di tahun 2023, hal itu menurut Sa’ga lebih baik daripada memaksakan untuk mengurangi cabang olahraga atau tidak berjalan semaksimal mungkin.

“Ya namanya tuan rumah, memang harus memberi yang terbaik, tapi kalau bisa diundur saja daripada Cabor berkurang atau beberapa diantaranya diadakan di Kabupaten lain. Itu juga bisa memberatkan Kabupaten lain,” tutupnya. (*)

Editor: RJ Palupi