Foto: Wakil Ketua I DPRD Berau Syarifatul Syadiah bersama Ketua DPD Golkar Kaltim Rudi Masud

TANJUNG REDEB- Kendati masih menyisakan dua tahun lagi pelaksanaan Pemilihan kepala daerah, namun Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Golkar Kaltim sudah mulai mempersiapkan nama untuk “bertarung” di Pilkada Berau 2024 nanti.

Nama tersebut adalah Syarifatul syadiah, yang merupakan Wakil Ketua I DPRD Berau Periode 2019-2024. Ketua DPD Golkar Kaltim, Rudi Masud membenarkan penunjukan itu.

Hanya, Masud belum tegas menyampaikan, apakah nantinya di Pilkada mendatang Syarifatul akan maju sebagai sebagai calon Bupati Berau, atau Wakil Bupati Berau.

“Bisa B1 bisa juga B2. Tergantung survey nanti,” katanya, Rabu (7/06/2022).

Menurutnya, Syarifatul salah satu kader Golkar yang memiliki rekam jejak yang bagus. Hal itu dibuktikan sejak ikut berkompetisi di Pileg periode 2014-2019 silam. Dirinya mampu menjadi Ketua DPRD Berau dengan raihan suara terbanyak. Kemudian 2019-2024, dirinya juga kembali terpilih, dengan menempati kursi Wakil Ketua I DPRD Berau.

Akan tetapi, Anggota DPR RI Dapil Kaltim itu menyebut fokus utama sebelum menuju Pilkada yakni semua Kader Golkar, khususnya Syarifatul harus sukses di pemilihan legislatif yang juga akan dilaksanakan pada 2024 nanti.

“Wajib menang Pileg dulu,” ujarnya singkat.

Ketika ditanya, apakah DPD Golkar Kaltim hanya menunjuk dan mempersiapkan Syarifatul saja untuk bertarung di Pilkada 2024, atau ada kandidat lain. Kembali dikatakannya, semua masih dinamis, dan pihaknya juga tentu akan mempertimbangkan hasil survey.

“Kita lihat survey nanti,” katanya.

Sementara itu, mengenai adanya pertemuan dengan beberapa pimpinan partai politik di Kalimantan Timur, termasuk dengan Wakil Bupati Berau, Gamalis selaku Ketua DPW PPP Kaltim. Masud juga belum memberikan komentar apa isi dari pertemuan tersebut.

Terpisah, Syarifatul Syadiah belum lama ini mengatakan, situasi saat ini masih dinamika, apapun masih bisa berubah. Sebagai Kader Golkar, dirinya tentu menghormati dan menghargai apa yang telah menjadi keputusan.

“Kita menghormati sistem demokrasi di DPD Golkar Berau. Termasuk saling menghargai dan menghormati satu sama lain,” pungkasnya. (/)