TANJUNG REDEB – Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Berau mengingatkan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR), agar cermat dalam perencanaan proyek revitalisasi Tepian Teratai.

Karena keberadaan pohon rimbun di kawasan pedestrian tepian Jalan Pulau Derawan, dianggap menjadi daya tarik tersendiri bagi para pelaku usaha.

Selain keberadaan pepohonan itu, menjadi bagian dari usaha dalam memberikan udara segar bagi pengunjungnya.

Tak ayal keberadaan puluhan pohon existing itupun disorot sejumlah pihak dalam rencana revitalisasi lokasi yang dikenal dengan sebutan Tepian Teratai tersebut.

Kepada berauterkini.co.id, Kepala DLHK Berau, Mustakim Suharjana, menyatakan dalam tahapan perencanaan proyek revitalisasi, dinas terkait mesti melibatkan pihak berwenang dalam menentukan arah pengerahan proyek tersebut.

Sebab, pihaknya tidak mau kejadian yang sama terulang dalam penanganan pohon existing kala pedestrian tepian Jalan Ahmad Yani, dikerjakan dengan menumbangkan seluruh pohon yang telah ditanam oleh DLHK.

“Memang waktu pengerjaan di tepian Ahmad Yani, PU itu tanpa koordinasi dalam pengerjaan DED-nya,” kata Mustakim – sapaan Mustakim Suharjana.

Demi tetap menjaga keasrian kawasan Tepian Teratai, disarankan agar dalam penyusunan desain, rencana pembangunan dapat menyesuaikan dengan pepohonan yang ada di kawasan tersebut.

“Kami tidak menginginkan pohon-pohon yang ada itu ditumbangkan,” pintanya.

Karenanya, Mustakim meminta kepada DPUPR Berau untuk dapat melibatkan DLHK ketika melangsungkan tahapan konsultasi publik untuk proyek revitalisasi tersebut.

Dalam konsultasi publik tersebut, biasanya melibatkan pemerintah kecamatan, DLHK hingga para pedagang kaki lima (PKL) pun dapat dilibatkan dalam agenda tersebut.

“Jadi, semuanya harus dilibatkan, biar semua paham dengan agenda pembangunan pemerintah,” pesan dia.

Diberitakan sebelumnya, Kepala DPUPR Berau, Fendra Firnawan, menyatakan bakal melakukan diskusi langsung bersama dengan para PKL, termasuk dalam agenda sosialisasi dengan membawa data perencanaan yang akan dibuat terlebih dahulu.

Disadari, dalam setiap agenda pembangunan pemerintah akan berhadapan dengan pilihan-pilhan sulit, namun strategis dan bersifat jangka panjang.

“Konsekuensi itu pasti ada. Salah satunya, harus ada yang dikalahkan. Tapi intinya, tetap ada sosialisasi dulu di masyarakat,” ujarnya.

Sebagai informasi, Pemkab Berau menyiapkan anggaran senilai Rp35 miliar untuk proyek revitalisasi Tepian Teratai. Proyek tersebut rencananya bakal mulai dijalankan pada April 2024 ini. (*)

Reporter : Sulaiman

Editor : s4h