Foto: Disbudpar Berau melakukan tinjauan langsung proyek pembuatan bilik kios di eks pasar Tanjung Batu.

DERAWAN – Keberadaan Pulau Derawan sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN), memberikan angin segar pembangunan wisata sekitarnya. Saat ini, sedang berlangsung pembangunan kios cinderamata dan toilet, di sekitaran dermaga Kampung Tanjung Batu.

Diutarakan Kepala Bidang Bina Pengembangan Destinasi Wisata, Samsiah Nawir, melalui Staf Teknis/Pengawas Kepariwisataan, Andi Nursyamsi, pembangunan kios tersebut merupakan komitmen pemerintah pusat dalam mengembangkan destinasi di sekitar wilayah KSPN.

Hal itu dibuktikan dengan diberikannya Pemkab Berau anggaran yang berada dari Alokasi Dana Khsusus alias DAK Fisik dari Kementerian Pariwisata dan Ekraf (Kemenparekraf) RI, senilai Rp 1,3 miliar untuk pembangunan kios cinderamata dan toilet di kawasan tersebut.

“Alhamdulillah Berau diberikan anggaran dari pusat, melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Berau,” ujar Andi sapaan dia, dikonfirmasi pada Kamis (30/11/2023).

Dia menceritakan, dalam proses lobi anggaran ke pemerintah pusat membutuhkan waktu yang panjang untuk memastikan anggaran dapat diterima oleh Berau.

Saat mengajukan pembangunan di kawasan eks pasar Tanjung Batu tersebut, pemerintah mesti menyiapkan seabrek berkas. Mulai dari visi pengembangan pariwisata di kawasan KSPN, hingga status lahan yang belakangan ini dinyatakan tanah milik pemerintah daerah yang berada dalam kuasa Dinas Perikanan (Diskan) Berau.

“Tanjung Batu masuk dalam Lokpri (Lokasi Prioritas), proses untuk dapat anggaran itu panjang. Sehingga Berau bisa dapatkan DAK tematik Bapenas ini pada 2023,” beber dia.

Ihwal pengajuan Tanjung Batu sebagai lokasi KSPN yang berhak mendapatkan DAK Fisik tersebut, lantaran lokasi tersebut merupakan pintu masuk untuk menuju Pulau Derawan melalui sisi darat.

Kemudian, pemerintah juga mempertimbangkan tata ruang yang bila dibiarkan akan berpotensi semakin membuat kumuh jika tidak ditata dengan baik.

Ditambah lagi, Berau merupakan kawasan dengan kekayaan pariwisata yang masuk dalam agenda paket pariwisata Ibukota Nusantara alias IKN.

“Tanjung Batu itu jadi wajah pariwisata di Berau melalui sisi darat. Jadi harus elok bila dikunjungi wisatawan,” terangnya.

Lanjut, Andi menjelaskan, kawasan Tanjung Batu sejauh ini hanya dijadikan tempat persinggahan para wisatawan yang berlabuh ke destinasi induk. Tidak ada ekonomi yang meningkat dari sektor wisata bagi masyarakat sekitar.

Oleh karena itu, pemerintah memutuskan untuk membuat kawasan Tanjung Batu laik dijadikan pilihan wisatawan untuk berbelanja pernak pernik dan berlibur.

“Jadi tidak hanya dilewati saja, tapi wisatawan bisa singgah dan belanja di Tanjung Batu,” tegas dia.

Niat baik pemerintah tersebut, dia nyatakan sempat terhambat lantaran proyek tersebut mendapat protes dari para pelapak di pasar tersebut.

Namun masalah itu telah ditangani. Antara pemerintah kampung hingga pedagang, telah membahas masalah itu secara komprehensif bersama para pedagang. Kemudian disepakati proyek tersebut tetap berjalan.

Ke depan pun, pemerintah menjaminkan para pedagang akan mendapatkan hak untuk berjualan di kawasan tersebut. Hanya saja saat ini, pembangunan difokuskan pada lapak oleh-oleh dan toilet.

Andi menerangkan, pihaknya telah mengantongi data sementara para pelapak yang bakal berjualan di kawasan tersebut. Dibantu dengan pendataan oleh pihak pemerintah kampung.

“Kami sudah ada datanya, tapi harus diverifikasi lagi. Desember 2023 nanti, kami akan lakukan rapat koordinasi lagi, membahas hak para pedagang yang kehilangan tempat jualannya,” beber dia.

Menurut masterplan pembangunan kawasan wisata di Tanjung Batu, pada 2024 mendatang pemerintah bakal mengusulkan kembali ADK Fisik ke kementerian untuk pembangunan kios kuliner, musholla, dan pusat informasi.

Sehingga, agar proses tersebut dapat berjalan sesuai dengan masterplan Disbudpar Berau, dia meminta dukungan semua pihak agar proyek tersebut berjalan sesuai dengan target.

“Masterplan sudah kami susun di tahun lalu. Tahun ini sampai tahun depan akan dikebut pembangunan melalui anggaran pusat,” ujarnya. (*/ADV)

Reporter: Sulaiman