TANJUNG REDEB – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Berau menggandeng Kelompok Sadar Wisara (Pokdarwis) setempat dalam mengelola event bazar jajanan jaman dulu alias jadul Kota Tua Teluk Bayur.

Meski belum merampungkan rencana pembangunan Kota Tua Teluk Bayur, saat ini pemerintah bersama kelompok sadar wisata menggelar kegiatan tematik jajanan jadul dengan beragam kegiatan yang digelar setiap pekan.

Bazar jajanan jadul di Teluk Bayur itu, dikawal langsung Pokdarwis Stenkollen, yang diambil dari nama bangunan bersejarah di Teluk Bayur, Lapangan Stenkollen.

Kabid Pengembangan Destinasi Wisata Disbudpar Berau, Samsiah Nawir, mengatakan kegiatan tersebut merupakan tindaklanjut dari rencana pemerintah dari gagasan pembentukan Teluk Bayur, sebagai salah satu destinasi wisata sejarah di Berau.

Mulanya, Disbudpar Berau menggagas kegiatan pelatihan bagi para pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) di Teluk Bayur, untuk mengikuti pelatihan kuliner tradisional pada akhir 2023 lalu.

Kemudian eksekusi dari kegiatan pembekalan itu, para pelaku UKM berdagang jajanan tradisional lokal di Alun-alun Kota Tua Teluk Bayur, di kawasan Jalan Kamar Bola dalam setiap pekannya.

“Pemerintah serius dalam mengawal pembentukan destinasi wisata perkotaan ini. Kegiatan bazar ini sebagai langkah awal,” kata Samsiah-sapaan Samsiah Nawir, Minggu (17/3/2024).

Disebutkan, pada saat semua infrastruktur telah siap untuk menerima kunjungan wisata, masyarakat di sekitaran wisata kota tua tidak kaku saat bertemu dengan berbagai macam wisatawan yang bertandang ke Teluk Bayur.

“Makanya, kami sangat mendukung peran aktif dari Pokdarwis ini,” ujarnya.

Samsiah juga menyampaikan, setiap pekan pada Minggu pagi, di Alun-alun Kota Tua diisi dengan panggung hiburan seni dan budaya tradisional, keliling kota tua, fashion street, senam hingga event fotografi yang diharapkan menjadi wadah yang dapat menarik minat para wisatawan.

“Tentunya kalau event akan terus berkembang, menyesuaikan trend tanpa menghapuskan kesan klasik dari Teluk Bayur,” ujarnya.

Ke depan, dia berharap juga para pelaku industri kreatif di Berau dapat berpartisipasi dalam mengangkat destinasi wisata kota tua sebagai salah satu industri wisata kawasan perkotaan di “Bumi Batiwakkal”.

“Geraknya harus kolaboratif. Semoga bisa jadi trend hiburan bagi wisatawan yang dapat menarik lebih banyak wisatawan,” harap Samsiah. (*)

Reporter : Sulaiman

Editor : s4h