Reporter : ⁠Dini Diva Aprilia
|
Editor : Syaifuddin Zuhrie

TANJUNG REDEB,– Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau melalui Dinas Sosial memutuskan untuk memprioritaskan Bantuan Langsung Tunai (BLT) bagi lansia dan anak yatim pada tahun ini.

Sementara itu, program BLT kehutanan yang sempat dilaksanakan tahun lalu resmi dihentikan. Keputusan ini diambil berdasarkan evaluasi pelaksanaan sebelumnya serta keterbatasan anggaran yang tersedia.

Kepala Dinas Sosial Berau, Iswahyudi menjelaskan, bahwa program BLT kehutanan tidak dilanjutkan karena sejumlah kendala di lapangan, termasuk kekhawatiran mengenai penerima ganda dan penyerapan dana yang tidak sepenuhnya optimal.

“Program BLT kehutanan tahun lalu merupakan yang pertama dan terakhir. Ada beberapa kendala, seperti potensi penerima bantuan ganda, sehingga tahun ini kami alihkan anggaran untuk BLT yang lebih prioritas, yaitu bagi lansia dan yatim,” ujar Iswahyudi pada Berauterkini.co.id, Selasa (3/12/2024)

Ia juga menegaskan, bahwa proses verifikasi penerima BLT lansia dan yatim dilakukan dengan ketat agar bantuan tepat sasaran dan dapat memberikan manfaat langsung kepada kelompok rentan.

Selain program BLT yang dikelola pemerintah daerah, kampung-kampung di Berau juga menyalurkan BLT melalui Dana Desa.

Namun, pemerintah daerah memastikan adanya koordinasi dengan pemerintah kampung untuk menghindari tumpang tindih penerima bantuan.

“Kami terus berkoordinasi dengan pemerintah kampung agar tidak ada penerima yang mendapatkan bantuan double, baik dari pemerintah daerah maupun dari Dana Desa,” tambahnya.

Dengan anggaran yang terbatas, Dinsos Berau berkomitmen untuk mengutamakan program-program yang berdampak langsung pada masyarakat, terutama yang membutuhkan perhatian khusus seperti lansia dan anak yatim.

“Kami berharap program ini dapat meringankan beban ekonomi masyarakat sekaligus mendukung kesejahteraan mereka,” tutupnya.(*)