TANJUNG REDEB – Hujan Emas di Negeri Orang, Hujan Batu di Negeri Sendiri. Peribahasa lama ini seolah nyata dengan nasib Akhsan Ashardi.
Akhsan adalah seorang pebulutangkis berusia 18 tahun asal Kabupaten Berau. Sebagai putera daerah asli Bumi Batiwakkal, sosoknya seperti terlupakan. Padahal, kiprah Akhsan di level nasional cukup mentereng.
Akhsan, yang kini aktif bertanding di kategori taruna campuran, tengah bersiap mengikuti Seleksi Pelatihan Nasional (Seleknas) yang akan digelar Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) pada 13-15 Februari mendatang.
Prestasi Akhsan di olahraga bulu tangkis patut diperhitungkan. Ia merupakan satu-satunya atlet asal Berau yang lolos seleksi PB Djarum pada 2018 lalu, yang digelar di Kota Balikpapan.
Tak sampai di situ, Akhsan juga kurang lebih 5 tahun digembleng di PB Djarum sebelum akhirnya berlabuh di Club Gideon Badminton ACD (GBA).
Di Seleknas nanti, Akhsan akan turun bersama tandemnya dari GBA, Jovita Aneira Prasma Hasya.
Beragam prestasi sudah dipersembahkan Akhsan, baik saat masih bergabung di PB Djarum maupun di GBA. Hanya saja, itu tak cukup untuk menarik perhatian dari daerahnya sendiri, sehingga membuat orangtua Akhsan kecewa.
Suwardi, ayah Akhsan, heran di setiap even yang membawa nama daerah, anaknya hampir tidak diberi kesempatan. Termasuk pada Porprov Kaltim 2022 di Kabupaten Berau lalu.
Padahal, Akhsan di tahun yang sama mampu meraih medali perunggu di turnamen yang digelar di Thailand saat turun dikategori ganda putra U-17.
“Saya tidak tahu apa masalahnya. Mengapa anak saya tidak dilibatkan. Padahal dari segi prestasi dan pelatihan terbilang cukup bagus dan punya potensi mengharumkan nama daerah,” kata Suwardi, Jumat (31/1/2025).
Suwardi berharap, pihak terkait, baik itu Pemkab Berau, KONI Berau, dan PBSI Berau, untuk turut memberi dukungan terhadap putranya yang tengah bersiap menghadapi Seleknas mendatang.
Menurutnya, Akhsan merupakan satu-satunya putra daerah Kabupaten Berau yang memiliki peluang lolos menuju Pelatnas jika mampu masuk dalam 4 besar.
Di Seleknas nanti, dia akan menghadapi para atlet ganda campuran terbaik se-Indonesia.
Putranya diundang oleh PBSI mengikuti Seleknas lantaran memiliki prestasi di berbagai level, mulai nasional hingga internasional.
Bahkan, secara poin, Akhsan masuk dalam 10 besar poin ganda campuran se-Indonesia.
“Kami minta doanya, serta dukungan semua pihak agar Akhsan bisa lolos Seleknas dan masuk dalam Pelatihan Nasional (Pelatnas). Dia akan bertanding di Seleknas di kategori ganda campuran taruna,” paparnya.
Selain itu, saat ini Akhsan mendapat tawaran ke China sebagai sparing partner atlet negeri tirai bambu tersebut, dengan gaji yang cukup lumayan per bulannya. Hanya saja, tawaran itu masih dipertimbangkan usai mengikuti hasil dari Seleknas nanti.
“Saya sudah sampaikan ke Akhsan, pilihannya ketika selesai Seleknas nanti. Apakah tawaran itu akan diambil atau tidak,” katanya.
Suwardi mengatakan, Akhsan bisa menjadi contoh dan motivasi bagi generasi muda yang memiliki cita-cita menjadi atlet berprestasi. Mayoritas pebulutangkis Berau ingin berlatih di PB Djarum, yang sudah terbukti banyak melahirkan atlet nasional.
“Akhsan sudah membuktikannya. Bahkan, digembleng di sana kurang lebih 5 tahun, hingga bisa bersaing dengan atlet nasional. Jika berlatih dengan giat, saya kira anak-anak Berau bisa mengikuti jejak Akhsan,” pungkasnya. (/)