Defri, Kepala Kampung Tabalar Ulu.

TANJUNG REDEB – Kepala Kampung (Kakam) Tabalar Ulu di wilayah Kabupaten Berau Defri, mengeluhkan 5 titik wifi gratis yang terpasang di kampungnya bermasalah. Keluhannya, jaringan internet tidak saja lemot, tapi juga sudah tidak bisa digunakan secara maksimal lagi.

Dia menyebut, bahwa kualitas jaringan yang diberikan sangat lambat. Padahal, keberadaan wifi gratis tersebut seharusnya bisa membantu masyarakat di Tabalar Ulu yang saat ini kesulitan jaringan telekomunikasi.

“Lima titik wifi ini ada di perkantoran, sekolah dan tempat umum. Tapi, karena kapasitasnya hanya 1 mbps (Mega bite per second), membuatnya sangat lambat. Apalagi yang menggunakan lebih dari 4 handphone,” paparnya, Kamis (4/1/2024)

Dikatakannya, dengan kapasitas 1mbps itu diakuinya tidak mengcover kebutuhan masyarakat. Belum lagi, kendala listrik yang kerap mati. Hal ini membuat wifi tersebut tambah tidak bisa digunakan.

Dirinya juga mempertanyakan terkait pembiayaannya seperti apa. Apakah dianggarkan melalui Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau atau dari pemerintah kampung.

“Sekarang sudah tidak bisa lagi digunakan. Sudah beberapa bulan ini tidak bisa dipakai sejak dipasang pada Agustus 2023 lalu,” jelasnya.

Sebenarnya, ada tower di Kampung Tabalar, tapi tidak berfungsi dengan baik. Pihaknya berharap, semua fasilitas yang ada tersebut bisa dimanfaatkan dengan baik, termasuk penambahan kapasitas wifi dan keberadaan tower yang sudah ada.

“Apakah ada skema kerja sama yang harus dilakukan antara Pemkab Berau dan pemerintah kampung. Misalnya untuk memaksimalkan semua itu, apakah kami dari kampung harus menyiapkan sesuatu atau bagaimana,” tanyanya.

Sebab, dirinya mengaku kasihan dengan masyarakatnya, terutama para petani dan pekebun maupun pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di sana. Karena, setiap akan melakukan transaksi harus mencari jaringan lagi.

“Kendalanya sangat terasa sekali, karena minimnya jaringan telekomunikasi di kampung kami,” keluh Kakam Defri,  yang diamini warganya. (/)

Reporter : Hendra Irawan

Editor : s4h