TANJUNG REDEB – Pengembangan sektor ekonomi berkelanjutan, menjadi topik menarik dalam dialog terbuka yang diisi langsung oleh Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Mahyudin, di Kafe Story Mount, Kamis (6/6/2024) malam lalu. Mahyudin bilang, batubara akan habis, saatnya beralih.

Dalam dialog yang bertajuk ‘Kaltim Keren’ tersebut, menghadirkan sejumlah elemen masyarakat mulai dari mahasiswa, politisi lokal dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).

Dalam dialog itu, Mahyudin menyampaikan, bahwa saat ini ketergantungan “Bumi Batiwakkal” terhadap industri pertambangan harus perlahan dialihkan ke sektor yang lebih terbarukan.

Alasannya, saat ini stok batubara di Kalimantan Timur (Kaltim) semakin menipis. Meskipun diakui, industri ‘mutiara hitam’ itu masih menjadi penyokong pendapatan daerah. Dimana, 53 persen Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) mengisi kemampuan finansial Benua Etam.

8d dialog 2

“Tapi masalahnya sektor itu akan habis. Lebih baik saat ini kembangkan sektor yang bisa berkelanjutan,” kata salah satu senator Senayan tersebut.

Bupati Kutim periode 2003/2005 tersebut menyampaikan, saat ini Kaltim harus pandai mengambil momentum di tengah gencarnya pembangunan pemerintah pusat terhadap Ibu Kota Nusantara (IKN).

Akselerasi di seluruh aspek kehidupan, dianggap penting agar warga Berau dan Kaltim, tidak akan menjadi penonton di rumah sendiri.

“Ruang dialog ini sengaja digagas untuk melihat Kaltim jadi yang terdepan di Indonesia,” tuturnya.

Dalam kunjungan kerjanya sebagai Senator Senayan, diakui telah berkeliling di Kaltim, untuk menyerap gagasan dari masyarakat untuk kemudian akan diperjuangkan di sisa masa jabatannya sebagai Senator.

Menurutnya, tidak ada kata terlambat. Sebab, jejaring yang dimilikinya saat ini akan mampu membawa Berau untuk naik kelas. Terlebih status Berau yang menjadi bagian dari satelit IKN.

“Jadi ruang dialog seperti ini penting, demi memastikan penyaluran aspirasi kita masuk dalam satu ruang yang sama,” katanya.

Disamping itu, Tim Relawan Kaltim Keren, Dery Ellia, menyatakan kehadiran Senator tersebut dianggap sinyal yang baik untuk pembangunan di “Bumi Batiwakkal”.

Sebab, dipahami Senator merupakan pejabat di pusat yang bakal mengawal setiap aspirasi di daerah secara tuntas.

“Ini agenda yang baik untuk kita. Memang beliau sarat pengalaman di dunia parlemen di daerah sampai pusat,” ucapnya.

Diutarakannya, saat ini Berau sudah saatnya untuk mematangkan pondasi ketergantungan ekonomi di sektor usaha yang lebih modern.

Sebab, sektor pertambangan sudah dianggap kuno. Dimana aktivitas penambangan sudah dilakukan sejak era kolonial dan harus diperbaharui konsep perekonomian yang bisa memberikan kesempatan seluruh lapisan masyarakat.

“Ini momentum yang baik. Semoga semangatnya tetap terjaga,” harapnya.

Sebagai penggagas event Ruang Dialog ‘Kaltim Keren’, Dery Ellia mengutarakan apresiasi atas antusias warga Kota Sanggam. Dimana kehadiran dalam event tersebut mencapai 150-an orang.

Termasuk terhadap daya kritis mahasiswa di Berau yang mampu mengutarakan keresahan secara langsung dengan cara yang bisa diterima publik.

“Terimakasih atas partisipasi. Mahasiswa di Berau ini layak diacungi jempol,” ucapnya memuji. (*/ADV)

Reporter : Sulaiman

Editor : s4h