Suasana diskusi yang digagas Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Berau.

TANJUNG REDEB – Deputi Ibukota Nusantara Negara (IKN) Nusantara Alimuddin, menyambangi Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim). Kehadirannya ke wilayah “Bumi Batikawal memberi “pekerjaan rumah” (PR) pembangunan industri kreatif (ekraf).

Pertumbuhan industri ekonomi kreatif di Berau menjadi syarat dalam mengimbangi pembangunan IKN. Sebab, ke depan Berau mesti menyiapkan objek wisata yang bakal menjadi bagian dari paket wisata IKN.

Hal ini terungkap dalam diskusi panel yang mengusung tema “Kolaborasi Stakeholder Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Menuju Destinasi Unggulan Mitra IKN” dimoderatori Ketua DPD Putri Kaltim, Dian Rosita, di Ballroom Tokyo Hotel Bumi Segah, Selasa (12/12/2023),

Deputi IKN 1

Para pembicara dihadirkan langsung dari perwakilan otoritas IKN, Deputi IKN Alimuddin, yang Ditemani Sekretaris Daerah (Sekda) Berau Muhammad Said, Kepala Disbudpar Berau Ilyas Natsir dan Ketua BPD PHRI Kaltim Sahmal Rukip.

Ilyas-sapaan Kepala Disbudpar Berau, mengatakan dalam diskusi itu menjadi ajang penarikan komitmen setiap stakeholder yang hadir dalam diskusi tersebut untuk bersepakat dalam memajukan pariwisata di Bumi Batiwakkal.

“Kita ingin temukan jalan terang terkait peran Berau dalam industri wisata IKN,” ucap Ilyas.

Ke depan pun, bakal digelar banyak pertemuan lanjutan untuk menemukan formula terbaik dalam memajukan pariwisata di Berau, tentunya melalui pengalaman dan pengawalan para pemangku kebijakan di daerah.

“Kita tetap harus sambut potensi ini, demi kemajuan pariwisata di Berau,” tambah Ilyas.

Sementara itu, Alimuddin sebagai perwakilan IKN, menyatakan bila dirinya sudah kerap bertandang ke Pulau Maratua. Bahkan, dalam akhir tahun ini sudah tiga kali bertandang ke kawasan destinasi wisata pulau terluar tersebut.

“Artinya, kami ini serius dalam melihat potensi wisata di Berau,” kata pria yang akrab disapa Ali tersebut.

Dikatakan, banyak pekerjaan rumah yang mesti dimatangkan dalam pengembangan wisata di Maratua mulai dari infrastruktur, hingga pengembang sumber daya manusia (SDM).

Sebab, melalui pengamatannya saat beberapa kali melakukan kunjungan ke Maratua, mendapati SDM yang belum sadar dengan potensi alam wisata yang dimiliki. Ini terlihat dari bentuk pelayanan kepada tamu.

“Tapi itu masih bisa diperbaiki dan dikembangkan, kita butuh percepatan dalam menyambut IKN,” ujarnya.

Ali menyebut, Berau telah masuk dalam paket wisata IKN yang bakal dipromosikan, baik dalam skala nasional hingga internasional.

Langkah itu sebagai komitmen terhadap Berau yang menjadi bagian dari mitra IKN.

Diingatkan, industri kreatif di Berau juga harus bertumbuh sejalan dengan road map yang ditentukan pemerintah. Sebab, ekraf dianggap sebagai salah satu bidang yang menjamin setiap wisatawan yang datang dapat ‘terpuaskan’ saat bertandang ke Berau.

“Jadi, memang geraknya kolaborasi. Setiap pihak wajib partisipasi” pesan dia.

Sementara itu, Sekda Berau Muhammad Said, menyatakan bila pemerintah saat ini telah mencoba untuk menyelaraskan proyeksi pembangunan IKN dengan wilayah penyangga.

Keselarasan itu, ditopang dengan aturan daerah yang menjadi program pembangunan Berau dalam jangka panjang.

“Kami berterimakasih IKN melirik Berau. Kami komitmen untuk tidak mengecewakan,” tegas Said. (*)

Reporter : Sulaiman

Editor : s4h