TANJUNG REDEB,- Sampah plastik adalah ancaman berbahaya yang bisa merusak tatanan kehidupan yang ada di bumi. Bukan hanya bisa merusak kesehatan manusia saja, sampah plastik juga akan merusak ekosistem di laut dan menghancurkan ekonomi.

Pencemaran akibat sampah plastik yang ada di laut, secara tidak langsung akan mengancam banyak hal yang ada di bumi. Termasuk, ancaman kepada manusia yang menjadi penguasa alam raya sejak berabad-abad lalu. Ancaman itu tidak hanya berbentuk langsung, namun juga tidak langsung.

Akibat ancaman tidak langsung dari sampah di laut, manusia akan merasakan dampak seperti perubahan perilaku yang tidak disadari, gangguan hormon, kelainan genetik, penyakit kanker, dan juga penyakit aneh lain yang berpotensi bisa muncul kapan saja.

Menyoroti hal tersebut, Anggota Komisi II DPRD Berau, Darlena mengatakan, kesadaran masyarakat terkait menjaga lingkungan harus dimulai dari hal kecil. Seperti halnya pada lingkungan sekitar dan hal itu dimulai dari diri sendiri.

“Kita tahu bahaya penggunaan sampah plastik, jadi lebih baik kita menggunakan yang sekali pakai dan masyarakat juga harus sadar dalam membuang sampah pada tempatnya.

Lanjutnya, Besarnya ancaman dari sampah plastik, karena saat terbuang di alam dan masuk ke laut, itu tidak akan terurai dan membentuk jenis baru, yakni mikroplastik. Plastik berukuran kepingan sangat kecil itu, ada yang berada di sedimen dan ada yang berada di dalam tubuh ikan.

“Menjaga lingkungan harus muncul dari diri sendiri dulu, karena kita memikirkan dampak jangka panjangnya,” ujarnya.

Darlena berharap, seluruh masyarakat sadar akan tanggungjawabnya menjaga lingkungan agar tak terkesan kumuh dan menimbulkan penyakit.