Foto: Kntor Golkar Berau di Jalan SA Maulana

TANJUNG REDEB – DPD II Golkar Berau belum menerima syarat penjaringan calon kepala daerah pada Pilkada 2024 tahun ini. Syarat tersebut merupakan petunjuk teknis yang mesti dilakukan oleh pengurus daerah untuk ikut dalam pesta demokrasi lima tahunan.

Ketua PAC Golkar Talisayan yang juga menjabat sebagai Anggota DPRD Berau Fraksi Golkar, Subroto, mengaku sejauh ini belum dapat mengungkapkan banyak hal terkait agenda di dalam internal Golkar.

Sebab, proses penjajakan pun masih dalam agenda internal yang belum menemui hasil pasti.

“Tapi kami sebenarnya di dalam internal itu, mendorong Ketua DPD Andi Amir, untuk maju sebagai calon kepala daerah,” kata Subroto, saat ditemui awak berauterkini.co.id, belum lama ini.

Dia menyatakan, meski dengung kader internal kuat untuk figur Andi Amir, namun peluang masih terbuka untuk semua kader yang juga masuk dalam bursa. Seperti Sekretaris Syarifatul Syadiah, termasuk dirinya yang juga masuk dalam daftar survei tersebut.

“Semua masih punya peluang,” ujarnya.

Disinggung ihwal syarat formil yang mesti dipenuhi, Subroto menegaskan bila pihaknya masih menunggu arahan dari DPP Golkar. Secara aturan internal, persyaratan pun akan terlebih dahulu melalui mekanisme khusus secara nasional.

“Belum ada sampai ke teknis itu ya. Setiap daerah masih sebatas melakukan survei,” tegas Subroto yang juga menjabat sebagai Koordinator Bapilu Pesisir Berau.

Dia menyampaikan, survei yang dilakukan lewat internal partai masuk dalam salah satu syarat yang dapat dijadikan rujukan rekomendasi DPP Golkar.

Sebab, dalam agenda politik popularitas dan elektabilitas calon harus teruji. Sehingga saat kontestasi di mulai, partai pengusung tak menerima hasil yang mengecewakan.

“Kalau tidak populer kan buat apa juga dicalonkan. Itu syarat utama dari Golkar,” ucapnya.

Selain itu, status kader yang dapat dibuktikan melalui kartu tanda anggota alias KTA menjadi salah satu poin penting dalam pencalonan.

Meskipun saat ini, pihaknya telah menerima kabar bila ada calon kepala daerah yang menyuarakan bakal maju melalui partai belogo beringin tersebut, meski tidak berstatus sebagai anggota.

Kendati demikian, di dalam mekanisme partai tidak menutup kemungkinan non kader dapat dicalonkan pada pilkada tahun ini.

“Kami akan berupaya, kader Golkar lah yang dicalonkan sebagai kepala daerah. Sebagai Berau 1 atau Berau 2,” ujar dia.

Ke depan, dalam waktu dekat ini pihaknya menunggu surat petunjuk dari Ketua DPD I Golkar Kaltim dan DPP Golkar, terkait langkah politik Golkar di Berau.

“Ya meskipun dua mekanisme itu bisa ditempuh, tentu kami sebagai tokoh politik di daerah, menginginkan kader yang maju sebagai calon kepala daerah,” tegasnya. (*)

Reporter: Sulaiman