Foto: Prosesi pengambilan sumpah janji jabatan Sekda Berau, dari Bupati Berau Sri Juniarsih ke Muhammad Said.

TANJUNG REDEB – Sayembara calon Sekretaris Daeah (Sekda) Berau berakhir sudah. Drama panjang pentuan nama terpilih sempat memunculkan banyak spekulasi publik. Akhirnya, Bupati Berau Sri Juniarsih, menaruh harapan dan tugas itu diberikan kepada Muhammad Said. Saat ini dia masih menjabat sebagai Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Berau. Menggantikan posisi Pj Sekda Sujadi.

Dalam perjalanan sekira 3 bulan belakangan ini, memang kabar soal seleksi sekda begitu dinanti publik. Sebab, menjadi sektor kunci dalam keharmonisan antara kepala daerah ke pegawai. Termasuk sebagai pejabat kunci yang memastikan proses penganggaran di Berau bersama pihak legilastor daerah alias Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Berau.

Keputusan bupati pun ngeri-ngeri sedap untuk dinanti. Sebab, keputusan nama sekda itu lahir di tengah memanasnya situasi politik jelang momentum jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 4 Februari 2024 mendatang.

Jumat (27/10/2023) pagi, menjadi momen yang cukup menegangkan. Acara pelantikan pagi itu sempat molor hingga setengah jam, dari  jadwal yang telah ditentukan pada pukul 08.00 Wita. Momen itu cukup menegangkan lantaran berpikir masih ada potensi nama akan berubah. Namun, acara yang dimulai sejak pukul 8.35 itu, menetapkan nama Muhammad Said sebagai sekda definitif menggantikan Muhammad Gazali yang pensiun pada akhir 2022 lalu.

“Selamat dan sukses, kepada Bapak Muhammad Said yang barusan dilantik sebagai sekretaris daerah. Semoga menumbuhkan semangat baru, untuk jabatan baru,” kata Sri Juniarsih, kala memberikan sambutan dan arahan kepada ‘anak buahnya’.

Setelah memberikan ucapan selamat, lalu Sri mulai memunculkan beberapa pesan peringatan kepada kepala organisasi perangkat daerah (OPD) dan sekda baru. Pertama, soal serapan anggaran, dia meminta agar kepala OPD untuk aktif dalam melangsungka kegiatan yang bersentuhan langsung ke masyarakat.

Sebab, saat ini masyarakat sudah sangat dipermudah dalam mengakses program pemerintah. Sehingga secara terbuka, dapat menyampaikan kritik dan mengkritisi kinerja pemerintah. Hal itu patut dijadikan atensi oleh setiap OPD.

“Masyarakat sekarang sudah semakin kritis di tengah keterbukaan informasi,” pesan pertama Sri.

Kedua, terkait penuntasan 18 program prioritas pemerintah. Kehadiran sekda definitif di lingkungan Pemkab Berau, diharapkan dapat turut memberikan formulasi yang tepat kepada seluruh OPD.

Sisa masa jabatan yang kurang dari setahun, menurut Sri merupakan waktu yang sangat singkat. Sehingga dibutuhkan kerja aktif setiap OPD untuk mengentaskan janji politik Sri Juniarsih-Gamalis kala berkampanye di Pilkada 2020 lalu.

“Harus dituntaskan, itu janji politik saya. Jadi harus tuntas,” tegasnya.

Ketiga, dia menegaskan kepada jajaran pejabat di pemerintahan Pemkab Berau, untuk komitmen setia kepada kepala daerah. Loyalitas itu, dianggap dia sebagai komitmen anak buah ke atasan, dalam mengentaskan pekerjaan rumah alias PR pemerintah.

“Harus loyal. Ini sudah tahun terakhir saya memimpin. Harus komitmen bersama, mensuskseskan jalannya roda pemerintahan,” ucap dia.

Terakhir, sekda terpilih diminta untuk memiliki loyalitas dan integritas tinggi dalam menterjemahkan visi dan misi pemerintah. Ia tak mau terdapat gesekan di dalam internal pemerintah. Karena gesekan antar pejabat di internal pemerintah, dapat merusak sistem kerja yang telah dibangun.

Bahkan, akan mengancam kelangsungan program yang saat ini tengah dikerjakan oleh seluruh OPD.

“Saya berharap, saudara bisa turut mensukseskan komitmen dalam upaya menciptakan tata kelola pemerintahan yang bersih dan akuntabel,” pesan dia, khusus kepada sekda baru.

Merespon pidato bupati, Sekda Berau Muhammad Said menyatakan bakal berkomitmen untuk menoptimalkan seluruh sumber daya manusia alias pegawai untuk bahu-membahu menyelesaikan 18 program prioritas pemerintah.

Bahkan, dia menyampaikan 18 program tersebut tuntas diakhir masa jabatan bupati. Agar menjadi warisan yang dapat dibanggakan oleh warga Berau.

“Akan kami tuntaskan 18 program kerja prioritas, agar menjadi legacy yang positif dari bupati Berau,” ujar Said sapaan dia.

Senin nanti, hari pertama ia bekerja sebagai sekda, Said akan mencoba untuk mengkoordinasikan kembali capaian yang telah diraih oleh setiap OPD. Khususnya dalam penyelesaian 18 program prioritas pemerintah.

“Kami akan mencoba untuk mensinergikan kembali, seluruh perangkat kerja bupati untuk memastikan ptogram berjalan sesuai dengan harapan,” ucap dia.

f76a6be4 7f09 4c8f 8fd6 219dc9ae45a2
Foto: Muhammad Said saat diambil sumpah jabatan menjadi Sekda Berau 2023.

Sekda Terpilih Bukan Kepentingan Politik

Menyadari tingginya atensi publik terhadap keputusan bupati terhadap penentuan nama sekda Berau, Sri Juniarsih menegaskan bila dalam menentukan nama sekda dirinya tidak menggunakan hak istimewa alias prerogatif yang sebenarnya dia miliki.

Sri mengaku, banyak pihak yang mencoba untuk mengintervensi keputusannya dalam menentukan nama sekda definitif. Mulai dari jalur kedekatan emosional hingga politik, tak luput dari metode menekan keputusan bupati.

Walhasil, kala menentukan nama terpilih, dirinya menggunakan sumber valid. Berdasarkan hasil penilaian tim seleksi (Timsel) Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama (JPTP) Sekretaris Daerah (Sekda) Berau. Yang menelurkan nama Muhammad Said dengan perolehan nilai tertinggi.

Merujuk data yang diterima awak Berau Terkini, perolehan nilai tertinggi diraih oleh Muh Said, dengan nilai 83,97. Kemudian disusul oleh Asisten III Setda Berau, Maulidiyah, 83,54. Lalu di peringkat ketiga ditempati Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Berau, dengan nilai 83,10.

“Sepenuhnya keterpilihan nama sekda ini, berasal dari nilai yang ditentukan oleh timsel. Tidak ada kepentingan apapun atas keterpilihan ini,” tegas Sri.

Menegaskan bila dirinya tak pilih kasih dalam penentuan nama sekda, dirinya mengatakan bila sekda terpilih tidak intens membangun komunikasi personal kepada dirinya. Sehingga jauh dari bujuk rayu calon sekda.

Dirinya memandang, bila sekda saat ini merupakan pejabat yang minim kepentingan politik. Diantara calon sekda lainnya yang lolos dalam tahap seleksi kemarin.

“Saya melihat semua calon sekda memiliki kepentingan. Selain pak Said ini,” tegas dia.

Secara kebetulan Said merupakan warga asli Berau, Sri berpesan agar memiliki visi dan semangat yang lebih dalam mensukseskan pembangunan di Berau.

Dalam mengemban tugas baru itu, Sri juga menyampaikan pesan, agar Said dapat dengan cepat berdaptasi. Dapat belajar melalui sekda yang telah berpengalaman. Yakni, Ibnu Sina, Ahmad Ghazali, Agus Wahyudi, hingga Sujadi, yang dalam kesempatan pelantikan itu, turut hadir memberikan ucapan selamat kepada Said.

“Silahkan berguru kepada yang lebih senior, semua hadir disini,” pesan dia lagi.

Sementara itu, Sekda Berau Said menyatakan, bahwa dirinya masih membutuhkan banyak informasi terkait langkah strategis yang dapat diputuskan oleh pemerintah. Atas saran bupati, dirinya pun berkomitmen untuk belajar lebih banyak kepada sekda-sekda sebelumnya.

“Ya tentunya saya akan belajar banyak kepada sekda sebelumnya, dan akan lebih cepat beradaptasi dengan jabatan baru ini,” sebut dia.

10e7974d 283c 454b 99e6 3d87c0586635
Foto: Forkopimda bersa pejabat teras Pemkab Berau saat foto bersama usai pelantikan Muhammad Said sebagai Sekda definitif.

Bukan Dari Keluarga Politisi (Lagi)

Sebagai warga negara yang tetap memiliki hak politik, Muhammad Said, mengakui bila dulu memang istrinya merupakan kader aktif dari DPD Partai Keadilan Sejahter alias PKS Berau. Bahkan, sang istri sempat mencalonkan diri sebagai calon legislatif, pada pemilu 2019 lalu.

Saat itu, dirinya masih aktif menjabat sebagai kepala bidang mutasi aparatur di Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Berau.

Kondisi itu, tak dia pungkiri. Namun, saat ini dirinya memastikan bahwa keterpilihan dirinya sebagai sekda, tidak berdasarkan pertimbangan partai politik. Namun berbasiskan atas kemampuan dirinya di bidang pemerintahan.

“Setelah tidak terpilih saat itu, istri saya sudah tidak aktif lagi,” tegas dia.

Dirinya memiliki keyakinan, berdasarkan komitmen bupati yang tidak mengambil hak istimewa dalam menentukan namanya sebagai sekda, dia yakin jabatannya saat ini merupakan campur tangan dari Allah SWT. Menurut agama yang ia yakini.

“Saya memiliki keyakinan, ini sudah ketentuan dari Allah,” ucap alumni Fakultas Hukum Universitas Sultan Hasanuddin, Makassar tersebut.

Atas isu publik yang berkembang saat ini yang menyatakan bahwa keputusan bupati memilih dirinya karena memiliki kedekatan dengan partai berlogo bulan padi itu, dirinya tak mengambil isu tersebut sebagai hal yang pantas dipusingkan.

“Silahkan saja menyampaikan pendapat, tapi saya dengan tegas menyatakan kalau itu tidak benar,” tegasnya.

Diakhir, dirinya berpesan kepada seluruh ASN dan tenaga Non-ASN di Berau untuk bekerja lebih profesional. Dengan tidak mencampuradukkan kepentingan pribadi dengan kedinasan.

Bila proses itu dilalui dengan baik dan komitmen itu dijalankan sesuai aturan, dirinya meyakini ASN akan lebih ringan dalam bekerja. Bakal jauh dari intervensi pihak manapun dalam bekerja. Sehingga berdampak pada proses pembangunan Berau yang sesuai dengan visi pemerintah daerah.

Pesan itu dia sampaikan, sebab pada tahun politik ini, bakal banyak pihak yang mencoba untuk menggoda bahkan menjerumuskan para ASN. Yang bakal berujung pada sanksi yang diberikan oleh Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN).

“Segala bentuk potensi yang bisa bersinggungan dengan hukum, secara cermat harus dapat dihindari,” pesan dia. (*)

Reporter: Sulaiman