TANJUNG REDEB-Bupati Berau, Sri Juniarsih, melakukan pemeriksaan terhadap stok oksigen di RSUD dr Abdul Rivai. Peninjauan juga dilakukan di pangkalan pengisian oksigen Jalan Sultan Agung, Jumat, 9 Juli 2021, sekira pukul 17.00 Wita.

Dalam pemeriksaan tersebut, Bupati memastikan stok oksigen untuk Berau masih aman. Dikarenakan, rumah sakit hanya menggunakan sekitar 50 tabung untuk pasien, sedangkan stok oksigen di pangkalan tersebut mencapai 1500 tabung oksigen. “Alhamdulillah masih aman,” paparnya.

Ia mengatakan, pihak pangkalan selalu siap untuk ketersediaan oksigen bagi warga Berau. terkhusus untuk pihak rumah sakit, terlebih saat ini kasus COVID-19 terus mengalami kenaikan.

Menurut Sri Juniarsih, dalam sebulan, pihak rumah sakit, hanya menggunakan 90 tabung saja. “Masih banyak stok,” jelasnya.

Sementara itu, Dirut RSUD dr Abdul Rivai, Nurmin Baso, mengatakan bahwa semua ruang isolasi dan peralatan terpasang dengan oksigen, kebutuhan oksigen hanya terpakai 70 persen dari produksi harian. Jadi masih ada 30 persen yang difungsikan sebagai cadangan dan dialihkan ke pasien lain yang membutuhkan.

Di ruang ICU saat ini ada 11 pasien yang membutuhkan tabung oksigen. Rata-rata menghabiskan 15 liter per menit. Sehingga sudah tidak memungkinkan jika menggunakan tabung yang kecil.

“Kapasitas di RSUD Abdul Rivai sendiri 504 ribu liter/menit. Jadi memang sudah dihitung jika dipakai maksimal dari total kebutuhan hanya menggunakan 70 persen dari total kemampuan produksi di Berau,” tuturnya.

Dengan bertambahnya angka pasien yang dirawat, ia menuturkan pihaknya juga telah mempersiapkan ruang isolasi tambahan. Ia mengungkapkan, saat ini di RSUD Abdul Rivai telah tersedia 120 tempat tidur di ruang isolasi yang digunakan untuk merawat pasien Covid-19.

“Awalnya yang digunakan Ruangan Teratai yang bisa menampung hingga 40 pasien, sekarang juga sudah kita tambah di Ruang Dahlia dengan kapasitas maksimal 80 pasien. Tetapi saat ini ada 44 pasien yang kita rawat di RSUD, itu sudah termasuk 11 orang yang dirawat di ruang ICU,” sambungnya.

Ia menambahkan, pihaknya juga telah menyiapkan rumah sakit darurat Covid-19 di eks Hotel Cantika. Sehingga apabila nantinya RSUD Abdul Rivai sudah tidak dapat menampung pasien Covid-19 maka dapat dialihkan ke rumah sakit darurat tersebut.

“Jadi kapan pun kita butuhkan, maka kita langsung meminta SK dari Bupati terlebih dahulu untuk membuka rumah sakit darurat dan bekerja sama dengan Bankaltimtara sebagai pemilik bangunan untuk difungsikan kembali sebagai rumah sakit darurat. Rumah sakit tersebut bisa menampung 120 pasien tapi kita berharap jangan sampai bangunan tersebut diaktifkan,” jelasnya.

Selain itu, untuk mengantisipasi kekosongan, RSUD juga rutin mengisi aplikasi yang disediakan Kementerian Kesehatan, untuk terus menambah ketersediaan oksigen.

“Ada tiga penyedia oksigen yang mampu menyediakan 200 tabung oksigen setiap harinya. Jadi, walaupun ada lonjakan tambahan positif Covid-19, masih bisa mencukupi. Kalau kita mengambil dari RS Talisayan kan kejauhan, jadi kita maksimalkan yang ada di sini dulu,” tutupnya. (*)

Editor: Bobby Lalowang