TANJUNG REDEB – Bupati Berau, Sri Juniarsih, memberi pengertian atas ditetapkannya nilai retribusi tiket masuk ke daerah tujuan wisata alias DTW di Kabupaten Berau yang telah menjadi perbincangan hangat selama libur panjang Lebaran Idul Fitri 1445 Hijriah berlangsung.

Pengertian kepada publik dalam hal ini pengunjung atau wisatawan yang berlibur ke destinasi wisata Pemandian Air Panas Asin, Pemapak, Biatan Bapinang, Biatan yang disebut-sebut harga tiket masuk seharga 35 ribu rupiah itu dinilai mahal.

Menurut Bupati Sri, retribusi yang diberikan wisatawan ke pihak pengelola wisata, merupakan hasil kesepakatan kampung yang mengelola langsung destinasi wisata, seperti di Pemandian Air Panas Asin, Pemapak, Biatan Bapinang, Biatan.

Selama anggaran yang dikumpulkan tersebut demi kesejahteraan dan pemberdayaan masyarakat kampung, Bupati berkomitmen untuk mendukung tindakan tersebut.

“Retribusi itu wajar. Yang disajikan juga di destinasi wisata, manfaatnya setara dengan uang yang dikeluarkan,” kata Umi Sri, sapaan Bupati Berau.

Berdasarkan laporan yang diterima, peruntukan pungutan biaya tiket masuk tersebut akan disalurkan untuk memenuhi kebutuhan pembayaran air, listrik, hingga gaji karyawan.

Terutama, petugas khusus yang dibayar untuk memastikan kebersihan di lokasi pemandian air panas tersebut setelah dikunjungi wisatawan.

“Kan untuk kebersihan. Jadi, petugas dipastikan honornya lewat retribusi yang dibayar itu,” jelas Bupati.

Umi Sri menyatakan, semangat pemerintah daerah hingga kampung dalam pengembangan destinasi wisata, yakni mewujudkan kemandirian kampung lewat pengelolaan destinasi wisata.

Nantinya, pengelolaan destinasi tersebut akan berdampak pada peran aktif Badan Usaha Milik Kampung (BUMK), dalam memastikan keuangan kampung yang bisa menjadi jaminan kesejahteraan masyarakat di sekitar kampung.

“Jadi, ada badan yang memang sudah bertugas untuk mengelola destinasi wisata itu,” jelasnya lagi.

Kendati demikian, orang nomor satu di “Bumi Batiwakkal” ini, berpesan kepada pengelola untuk dapat mempertimbangkan dengan matang dalam menentukan harga tiket masuk.

Dalam artian, wisatawan tidak kecewa dengan harga yang ditetapkan dari fasilitas pelayanan yang diberikan pengelola wisata.

“Selama harganya terjangkau, saya yakin itu tidak masalah,” kata Umi Sri dia. (*/ADV)

Reporter : Sulaiman

Editor : s4h