TANJUNG REDEB – Bupati Kabupaten Berau, Sri Juniarsih, optimis target pemenuhan 25 ribu sambungan/instalasi aliran air bersih akan tercapai pada tahun 2026 nanti.

Bupati menaruh harapan besar kepada manajemen Perusahaan Umu Daerah (Perumda) Air Mimum Batiwakkal, untuk dapat menuntaskan target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Berau 2026 soal penambahan pelanggan sebanyak 25 ribu sambungan rumah (SR) baru.

Diketahui, RPJMD tersebut telah diketok sejak awal masa kepemimpinan Umi Sri – sapaan Bupati Berau yang berpasangan dengan Wakil Bupati Berau Gamalis, medio 2021 silam.

Pada tahun ini, tercatat sebanyak 38 ribu pelanggan PDAM sudah dialiri air bersih olahan Perumda Batiwakkal.

Pada tahun ini pula, ditargetkan sebanyak 6.350 sambungan baru dengan daftar tunggu terbaru sudah mencapai 6.183 calon pelanggan.

“Ini yang menjadi fokus. Tidak berbicara bisnis Perumda, tapi memastikan masyarakat Berau dialiri air bersih sebagai hak dasar,” ujar Umi Sri, ditemui beberapa waktu lalu.

Tugas tersebut disadarinya tak mudah. Tidak dapat diselesaikan hanya melalui satu pintu corong pemerintah.

Umi Sri menyatakan, dibutuhkan kolaborasi lintas Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang dapat memastikan proses pembangunan fasilitas produksi air bersih, berjalan sesuai perencanaan. Dalam hal ini, disebutnya Dinas Pekerjan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) dan Perumda Batiwakkal.

“Harapannya, semoga target ini tercapai pada tahun 2026,” harap.

Menurutnya, air bersih juga bukan saja menjadi hak masyarakat di kawasan perkotaan, tapi juga warga yang berada di kawasan perkampungan, harus dapat konsumsi air bersih olahan Perumda Batiwakkal.

“Target itu harus selaras dengan tujuan pemerintah yang ingin memberikan pembangunan yang prinsipnya berkeadilan,” tutur Umi Sri.

Disampaikan, saat ini program yang dicanangkan Perumda Batiwakkal, yakni pemasangan SR gratis dapat mendorong kesadaran masyarakat akan pentingnya konsumsi air bersih.

Hanya saja, pihaknya meminta pemahaman masyarakat bahwa SR tersebut hanya gratis di awal. Sedangkan untuk setiap bulannya, penerima manfaat dapat membayarkan tagihan secara normal sesuai dengan jumlah pemakaian air.

“Untuk saat ini, kita di Kalimantan Timur, jumlah iurannya terendah,” ungkapnya. (*/ADV)

Reporter : Sulaiman

Editor : s4h