TANJUNG REDEB – Bupati Kabupaten Berau Sri Juniarsih, mengakui bahwa pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Abdul Rivai, masih jauh dibawah standar yang ia inginkan. Yang tidak kalah penting yakni permasalahan manajemen Sumber Daya Manusia (SDM).
Koreksi ke manajemen rumah sakit tersebut, disampaikan bupati pasca menerima penghargaan dari Ombudsman RI wilayah Kalimantan Timur (Kaltim), atas predikat zona hijau yang diterima Berau dalam kategori pelayanan publik.
Kepada awak berauterkini.co.id, bupati perempuan pertama di “Bumi Batiwakkal” itu mengatakan, jika kekurangan di rumah sakit saat ini berkaitan dengan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
“Untuk di rumah sakit sendiri memang ada sedikit masalah, ya. Utamanya terkait dengan SDM,” ujarnya.
Diakui, pasca ramai dibahas publik melalui berita tayang di laman Instagram Berau Terkini, dirinya langsung menghubungi direktur rumah sakit.
Dalam komunikasi itu, dia menyampaikan evaluasi terkait pelayanan yang memang perlu ditingkatkan.
Bahkan, Bupati Sri, memberikan tenggat waktu peningkatan pelayanan harus sudah bisa dilakukan pada triwulan awal 2024 ini.
“Saya langsung evaluasi direktur rumah sakit. Ini rumah sakit untuk pelayanan ke masyarakat,” tegasnya.
Kendati demikian, dirinya juga memberikan pemakluman atas kualitas pelayan yang belum baik di rumah sakit.
Menurutnya, intensitas kerja yang tinggi di rumah sakit, membuat para tenaga medis dan kesehatan lelah, sehingga mempengaruhi kualitas layanan kepada masyarakat.
Menurut data dari Direktorat Jendral Pelayanan Kesehatan (Ditjen-Yankes) Kemenkes RI, Dokter umum aktif yang bekerja di RSUD dr Abdul Rivai sebanyak 19 nakes, dokter gigi 3, dokter spesialis sebanyak 21 nakes.
Apoteker beserta asisten, jumlahnya mencapai 25 orang. Sementara perawat sebanyak 232. Bidan sebanyak 96 nakes.
Pelayanan khsus administrasi mencapai 109 orang. Sementara tenaga non kesehatan mencapai 78 orang.
Secara keseluruhan, tenaga kesehatan medis maupun non medis di RSUD dr Abdul Rivai mencapai 649 orang. Dengan harus memastikan pelayanan untuk warga Berau, sebanyak 280.990 jiwa (BPS 2023), berasal dari 13 kecamatan dan 100 kampung di “Bumi Batiwakkal” ini.
“Ini yang mungkin berpengaruh kepada pelayanan,” prediksinya.
Bupati Sri berharap, ke depan kualitas pelayanan kesehatan di Berau dapat lebih baik lagi, sejalan dengan program pembangunan daerah, seperti pembangunan rumah sakit baru, pengaktifan rumah sehat BAZNAS, hingga rumah sakit swasta.
“Semoga ke depan bisa lebih baik,” harapnya. (*)
Reporter : Sulaiman
Editor : s4h