Foto: Sepanjang 2021 total BUMK di Berau mencapai 97 dari 100 kampung.
TANJUNG REDEB,- Selama pandemi Covid-19 di tahun 2021 lalu, Badan Usaha Milik Kampung (BUMK) di Kabupaten Berau justru bertambah banyak. Sepanjang tahun 2021, BUMK bertambah hingga mencapai 97 unit. Namun karena masih baru, belum semua BUMK bisa berjalan normal hingga menghasilkan pendapatan bagi kampung.
Berdasarkan data, dari jumlah tersebut baru sekitar 30 persen yang menghasilkan pendapatan asli kampung. Sementara sisanya masih merangkak.
“Ada BUMK yang mampu menghasilkan ratusan juta,”kata Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung (DPMK) Berau Ilyas Natsir.
Ia menjelaskan, bahwa dalam perjalananya wajar apabila masih banyak BUMK yang belum mampu berkontribusi. Demikian pula dengan BUMK yang sudah menghasilan aliran ruoiah mencapai ratusan juta juga belum sepenuhnya mampu menyumbang 100 persen dari capaiannya tersebut.
Karena terpotong biaya operasional BUMK , termasuk juga kegiatan sosial di kampung tersebut yang didanai BUMK.
Ia juga menyebutkan, untuk arah bisnis. BUMK akan menyesuaikan dengan potensi di masing-masing kampung. Ada yang fokus pada sektor wisata, pertanian, perkebunan sawit dan lain-lain. Salah satu BUMK yang saat ini sangat sukses yakni BUMK Mandiri Jaya Abadi milik Kampung Sumber Agung Kecamatan Batu Putih.
“BUMK Mandiri Jaya Abadi yang berdiri sejak 2017 lalu itu fokus pada perkebunan kelapa sawit. Hasilnya, setiap tahun dari BUMK ini mampu menyumbangkan pendapatan asli kampung sampai saat ini hampir Rp 1 miliar,”bebernya.
Keberhasilan BUMK Sumber Agung diminta Ilyas menjadi contoh kampung lain agar tidak patah semangat. Jika potensi satu tidak berhasil, BUMK perlu mencoba potensi lainnya sampai menemukan potensi yang cocok untuk dikelola. Dengan begitu akan meningkatkan kesejahteraan warga.
“Jadi jangan mudah nyerah, BUMK ini jadi harapan warga untuk meningkatkan kesejahteraan mereka” tutupnya.(*)