Foto: Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Berau, Ilyas Natsir.
TANJUNG REDEB- Keberadaan buaya di sekitar objek wisata Bidukbiduk ditanggapi Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Berau, Ilyas Natsir.
Dikataknnya, dampak dari kemunculan buaya di sekitar Bidukbiduk membuat objek wisata di sana ditutup sementara waktu.
“Dari pengelola di sana, wisata Labuan Cermin ditutup sementara. Bukan Disbudpar yang menutup,” ujarnya, Senin (26/6/2023).
Diterangkannya, ada beberapa opsi yang bisa dilakukan agar wisata tersebut dibuka lagi. Seperti mengevakuasi buaya dengan menyisir di lokasi wisata dan memindahkannya.
Untuk cara itu, maka harus melibatkan BKSDA Kaltim dalam melakukan prosesnya. Dan Pemkab Berau kata Ilyas, tentu mendukung hal itu.
“Kami inginnya buaya dievakuasi semua, dan dipindahkan. Tetapi tidak sesederhana itu prosesnya,” ujarnya.
Adapun mengenai anggaran terkait rencana evakuasi buaya tersebut, untuk saat ini kata dia memang belum ada. Namun, itu dapat diusulkan.
“Tapi ini harus semua pihak bergerak. Mulai dari pemerintah kampung, pengelola wisata, pemerintah daerah, dan BKSDA,” katanya.
Adapun skema lainnya, yakni wisata kondervasi. Dimana konsep wisata ini pengunjung boleh datang tapi tidak untuk berenang. Hanya sebatas menikmati panorama diatas kapal dengan alasan menjaga keamanan dan keselamatan pengunjung.
Namun, hal itu tentu akan sangat berdampak pada kunjungan di Labuan Cermin. Apalagi, setiap momen libur panjang objek wisata tersebut kerap ramai didatangi. Baik itu warga Berau maupun dari luar daerah.
“Polanya seperti itu. Jadi pengunjung tetap dapat menikmati keindahan labuan cermin. Tapi ini masih pola yang direncanakan, jika buaya di sekitar objek wisata itu masih terus muncul,” terangnya.
Sebelumnya, buaya pernah muncul di dalam objek wisata labuan cermin, sehingg membuat objek wisata tersebut ditutup bagi pengunjung.
Untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, buaya tersebut ditangkap, dan pengelola wisata di sana membuat pagar pembatas agar buaya tersebut tidak muncul lagi. Namun seiring berjalannya waktu, buaya kembali terlihat tidak jauh dari tempat wisata.
“Kami menduga kemunculan buaya itu dikarenakan kerusakan alam yang membuat habitatnya terusik. Sehingga buaya itu mencari tempat dan muncul di sekitar objek wisata,” ujarnya.
Yang jelas, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan pengelola objek wisata di Bidukbiduk untuk mencari solusi terkait keberadaan buaya tersebut. Termasuk menjalin kerjasama dengan BKSDA untuk mencegah keberadaan buaya di sekitar objek wisata di Bidukbiduk semakin banyak.
“Tapi nanti itu kita lihat dulu, apakah dengan evakuasi itu buaya di sana bisa hilang atau tidak. Kalau sudah dievakuasi tapi buaya di sana masih muncul, maka kita akan rubah pola wisatanya,” pungkasnya. (*/)
Reporter: Hendra Irawan