Foto: Bupati Sri Juniarsih saat mengikuti kehiatan BWF di Taman Cendana Sabtu 6 Agustus 2022
TANJUNG REDEB- Kegiatan Berau Fashion Week (BFW) semakin populer di Kabupaten Berau. Bahkan, pada pelaksanaan BFC di Taman Cendana, Tanjung Redeb, Sabtu (6/8/2022) lalu, juga turut disaksikan oleh Bupati Berau Sri Juniarsih dan sejumlah pejabat lainnya.
Perempuan nomor satu di Kabupaten Berau itu turut mendukung pelaksanaan BFW. Asalkan, fashion yang dipergakan oleh kalangan muda mudi itu, lebih mengedepankan busana kearifan lokal Bumi Batiwakkal yang dibungkus dengan fashion moderen.
Dengan demikian kata dia, BFW tidak hanya sekedar menjadi trend kekinian dengan segenap kreativitas yang ada, tetapi juga sebagai ajang promosi kebudayaan busana Berau, yang menjunjung adat ketimuran.
“Tentu kami sangat mendukung kreativitas anak-anak muda ini. Tapi, kami juga ingatkan, agar memperhatikan batasan-batasan wajar. Jika itu tujuannya menyalurkan hobi, kreativitas, dan promosi busana khas Berau, kami tentu sangat bangga,” jelasnya.
Dirinya berharap, setiap peserta yang diperagakan, tetap memakai busana khas Kabupaten Berau. Seperti pakaian adat Dayak, Bajau, maupun Banua. Begitu juga dengan pakain khas dari suku-suku lain yang ada di Bumi Batiwakkal.
Berau dikatakannya, merupakan daerah yang memiliki kesukuan paling beragam di Indonesia. Hampir setiap suku hidup berdampingan dengan mengedepankan asas persatuan dan gotongroyong.
“Bisa saja di BFW itu semua pakaian adat diperagakan. Sekaligus menunjukkan, bahwa Berau merupakan kabupaten damai dan memiliki toleransi yang tinggi,” jelasnya.
Kegiatan BFW tersebut, kata dia diharapkan menjadi momentum pasca Kabupaten Berau 2 tahun berkutat dengan Pandemik Covid-19.
Melalui event itu juga dapat membangkitkan kembali aktivitas UMKM. Bukan hanya melalui festival, tetapi dalam hal kuliner, budaya, dan kerajinan tangan yang bisa dikembangkan semenarik mungkin.
Secara tegas dirinya juga berpesan, kepada penyelenggara dan panitia BFW, agar dapat menyaring peserta. Agar rvent yang digelar secara terbuka itu, tidak diikuti oleh kaum LGBT. Serta pihak-pihak yang mencoba memanfaatkan gelaran tersebut.
“Kami berharap, ketua panitia untuk bisa menyeleksi peserta supaya tidak merusak tujuan dari BFW itu. Sepanjang penyelenggaraan itu tertib dan baik, serta tidak mengganggu aktivitas lalulintas, kami tetap mendukungnya,” tandasnya. (/)