TANJUNG REDEB – Bersarang di Jembatan Merancang Ulu – Pulau Besing, gerombolan tawon dikhawatirkan akan menyerang warga yang melintas di bawahnya.
Seperti biasa, masyarakat yang kerap melintas di jembatan penghubung Kampung Merancang Ulu dan Pulau Besing di Kecamatan Gunung Tabur, dibuat was-was dengan keberadaan sarang tawon di salah satu sisi atas jembatan tersebut.
Setidaknya, tawon tersebut sudah memiliki 3 sarang dengan berbagai ukuran. Belum diketahui pasti, sejak kapan komunitas satwa kecil berwarna hitam itu bersarang di jembatan yang setiap hari ramai dilalui warga itu.
Yahya, salah seorang warga Merancang menyebut, keberadaan ratusan tawon di jembatan itu dikhawatirkan akan menimbulkan gangguan bagi pengendara yang melintas di bawahnya.
“Jaraknya hanya beberapa meter kalau kita melintas di jembatan. Takutnya, begitu terganggu dengan suara bising motor, tawonnya langsung menyerang,” katanya, Kamis (18/4/2024).
Warga setempat ini juga tidak mengetahui, sejak kapan tawon tersebut bersarang di jembatan. Namun dia menduga, sudah beberapa hari atau bahkan lebih sepekan. Lantaran ada sarang yang sudah ditinggalkan.
“Sepertinya sudah agak lama,” perkiraannya.
Sementara itu, Dedy, warga lainnya mengatakan, alangkah lebih baiknya kalau tawon-tawon tersebut diusir dari jembatan, daripada menimbulkan masalah dikemudian hari.
“Waspada saja. Takutnya menyerang,” sarannya, khawatir.
Tapi jika keberadaannya dianggap tidak membahayakan warga yang melintas, maka sarang tawon tersebut dibiarkan saja.
Apalagi, sambungnya, jembatan tersebut sudah menjadi ikon bagi kedua kampung dan tidak sedikit warga yang datang untuk hanya untuk berfoto di sana.
“Tapi kalau misalnya tawon itu ada potensi menyerang, harapannya ada antisipasi dini untuk mencegahnya,” pungkasnya. (*)
Reporter : Hendra Irawan
Editor : s4h