TANJUNG REDEB – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Berau turut berkabung/ berbelangsungkawa atas meninggalnya korban/pengunjung akibat tenggelam di perairan Tulung Ni Lenggo. Terkait dengan duka itu, pihaknya menutup sementara objek wisata tersebut.

Kabid Pengembangan Destinasi Wisata, Samsiah Nawir, mengatakan pihak pengelola objek wisata, yaitu BUMK, bersama pihak aparat Kampung Tembudan, bersepakat mengambil langkah penutupan sementara destinasi wisata yang sempat menelan korban tersebut.

“Penutupan ini dilakukan sebagai rasa ikut berbelasungkawa dan juga menjadi bahan evaluasi ke depan,” paparnya, Minggu (19/5/2024).

Untuk mengantisipasi hal itu kembali terjadi, pihaknya dari Disbudpar menyarankan, agar ke depan, pihak pengelola dapat menerapkan standar operasional prosedur (SOP) lebih ketat lagi.

Selain itu, setiap pengunjung juga wajib diedukasi dan dibacakan SOP-nya, sehingga dapat meminimalisir dampak negatif ketika berwisata tirta (air).

“Salah satunya memperketat poin penggunaan pelampung bagi yang ingin berenang,” katanya.

Di sisi lain, pihak pengelola juga bertanggung jawab untuk membekali pelatihan mitigasi bencana kepada semua tim yang ada, terutama kepada Tim Lifeguard.

“Sangat disarankan untuk memiliki Menara Pengawas, untuk mengawasi seluruh aktifitas pengunjung, agar setiap pramuwisata atau guide dapat mengingatkan timnya untuk mematuhi aturan atau SOP yang berlaku,” jelasnya.

Kemudian yang tidak kalah penting, bilang Samsiah, sebagai daya tarik objek wisata, sekaligus jaminan keamanan, pengelola wisata diharapkan menambahkan asuransi ke dalam tiket masuk.

“Ketika terjadi hal yang tidak diinginkan, para pengunjung sudah terjamin asuransi. Ini hanya untuk antisipasi saja,” katanya.

Dalam insiden meninggalnya wisatawan asal wilayah Kalimantan Utara (Kaltara) di objek wisata Tulung Ni Lenggo itu, pihaknya mengapresiasi tindakan pihak pengelola yang responsif, dan bertanggungjawab.

Terutama membayar semua kebutuhan korban, seperti dengan membayar visum, ambulan, serta menjamin biaya pemulangan jenazah korban ke daerahnya.

“Kami berharap, semua pengelola objek wisata tetap semangat dan terus berbenah. Tidak hanya Tulung Ni Lenggo, tapi juga seluruh pengelola objek wisata lainnya,” sarannya. (*)

Reporter : Hendra Irawan

Editor : s4h