Foto: Gelaran BCF 2023.

TANJUNG REDEB – Antusiasme warga yang tinggi kala menikmati gelaran Berau Culture Festival (BCF) 2023, pada Sabtu (4/11/2023) lalu, menarik kembali semangat Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Berau. Selain sebagai sarana hiburan masyarakat, BCF juga memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat.

Atas kemeriahan dan keberhasilan itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Berau, Ilyas Natsir menuturkan, jika gelaran tersebut akan masuk dalam kalender pariwisata Berau di 2024 mendatang.

“Iya, ini akan kita masukan kalender wisata, kalau dilihat dari antusias masyarakat dan peserta itu kita harus diusahakan,” terangnya.

Selain itu, khusus di pelaksanaan akan datang persiapan akan dimatangkan dengan sebaik mungkin. Misalnya perencanaan yang dilakukan dengan matang sehingga, pelaksanaan bisa lebih meriah lagi.

Ilyas menyebut, sebenarnya pelaksanaan Berau Culture Festival ini direncanakan mengundang masing-masing Kepala Daerah dari perwakila paguyuban.

Namun, dikarenakan beberapa undangan Kepala Daerah berhalangan sehingga belum bisa terwujud.

“Harapan saya yang akan datang kita siapkan jauh-jauh hari bisa masuk di 2024 itu tidak hanya paguyuban, nanti kepala daerah dari paguyuban itu hadir. Karena waktu mepet jadi mereka tidak bisa hadir,” jelasnya.

Melihat pelaksanaan saat ini, Ilyas mengaku masih melihat beberapa kekurangan yang minor. Sehingga dirinya berkomitmen akan mematangkan perataan di tahun depan dengan lebih baik lagi.

“Kedepan akan dimatangkan lagi,” tegasnya.

Misalnya saja ketidakhadiran para kepala daerah, menurut Ilyas meski hal tersebut dikarenakan berhalangnya mereka hadir, ini akan menjadi catatan dalam pelaksanaan berikutnya.

“Ya, sesuatu pasti ada yang kurang, oleh karena itu sambil kita cermati kurangnya,” ujarnya.

Namun, Ilyas mengatakan di tahun depan juga akan dimaksimalkan bisa melibatkan wisatawan asing untuk ikut serta salam pelaksanaan Berau Culture Festival.

Sehingganya, pengambilan nama event menggunakan bahasa inggris untuk memudahkan dan menarik wisatawan asing.

“Salah satunya juga itu, makanya namanya diubah menjadi Berau Culture Fest dibuat menggunakan bahasa inggris,” terangnya.

Bahkan, pada tahun depan juga dikatakan akan melakukan koordinasi sehingga, setidaknya negara tetangga seperti Malaysia, Brunei Darussalam danSingapore juga bisa ikut serta dalam pelaksanaan ini.

“Bila perlu nanti kita koordinasi, mereka kita undang. Kita tidak hanya informasikan tetapi juga undang, paling tidak negara terangga,” tuturnya.

Sejauh ini, Ilyas melihat tidak terdapat permasalahan yang serius. Sehingga, pelaksanaan bisa berjalan dengan maksimal. Meski diakui, ada beberapa poin yang akan menjadi fokus perhatian untuk ditingkatkan pada pelaksanaan mendatang.

“Alhamdulillah sepanjang ini tidak ada keluhan, mudahan tidak ada keluhan,” pungkasnya. (*/ADV)

Reporter: Sulaiman