TANJUNG REDEB – Sepanjang tahun 2023 batu bara dan udang beku menjadi komoditas yang paling banyak di ekspor ke luar negeri.

Hal ini disampaikan Kepala Bidang (Kabid) Bina Usaha Perdagangan Dinas Koperasi Perdagangan dan Perindustrian (Diskoperindag) Kabupaten Berau, Hotlan Silalahi, yang menyebutkan pasca Covid-19 jumlahnya meningkat dalam setiap tahun.

“Ekspor batu bara ini selalu kontinyu. Setiap tahun jumlahnya selalu meningkat. Apalagi setelah pandemi, lebih meningkat lagi,” ungkapnya kepada berauterkini.co.id, Senin (5/2/2024).

Jumlahnya, jelas Hotlan, mencapai 24.178.676 metrik ton per tahun. Pihaknya menargetkan penertiban  Surat Keterangan Asal (SKA) sebanyak 250 surat tahun lalu. Ternyata yang diterbitkan jauh lebih banyak, yakni mencapai sekitar 600 SKA.

Terbanyak, baru bara yang diekspor ke Negara China, yaitu sebanyak 10.575.462 metrik ton. India 7.476.657 metrik ton dan Bangladesh sebanyak 2.501.763 metrik ton.

Negara Lainnya, yakni Taiwan, Korea, Pakistan, Filipina, Brunei Darussalam, Kambodia, Jepang, Pakistan, Thailand dan Vietnam.

Setelah batu bara, komoditas udang beku juga menjadi yang terbesar kedua diekspor ke luar negeri.

Tahun lalu sebanyak 418.454 metrik ton berhasil diekspor ke Malaysia dan China. Selain komoditas yang diekspor banyak komoditas lainnya.

“Tapi SKA-nya tidak dari Berau, biasanya lewat Surabaya atau Tarakan,” jelasnya.

Sebelumnya, kata Hotlan, ada komoditas kelapa sawit yang diekspor, tapi hingga sekarang belum melakukan ekspor lagi.

Ada juga sektor perikanan yang diekspor ke luar negeri melalui Samarinda dan Tarakan.

“Yang jelas, ekspor kita yang paling banyak batu bara dan udang beku. Komoditas ini dalam setiap tahun terus meningkat,” imbuhnya.

Menurut Hotlan, ke depan ada tiga komoditas perkebunan yang akan diekspor pada 2025 mendatang sesuai dengan arahan dari pemerintah, yakni jagung, kelapa dalam dan kakao. Namun itu masih dalam tahap perencanaan. (*)

Reporter : Dini Diva Aprilia

Editor : s4h