KUTAI TIMUR – Kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite dan solar subsidi kembali terjadi di Kabupaten Kutai Timur (Kutim). Akibatnya, antrian panjang kendaraan roda empat (R4), truk roda enam dan roda 10 terjadi di sejumlah SPBU di Sangatta Utara, ibukota Kutim.
Fenomena tersebut kemudian disoroti oleh Anggota DPRD Kutim, Basti Sangga Langi. Ia meminta Pemerintah untuk segera menindaklanjuti persoalan tersebut.
“Karena itu kan sudah dibentuk tim terpadu, untuk bagaimana melakukan pengawasan terkait keluhan Masyarakat terkait BBM ini, seharusnya tim sudah harus bergerak, bagaimana melihat kondisi antrian BBM di Sangatta,” ujarnya.
Basti juga menyoroti kelangkaan BBM ini terjadi hampir di setiap daerah di Kalimantan. Ia mencontohkan Bontang yang juga punya persoalan yang sama.
“Di Bontang Begitu juga, saya kemarin di Bontang antri sampai satu jam, itu pun sudah satu jam saya antri sudah tidak bisa lagi ngisi, karena harus ada barcodenya, harus daftar di Pertamina,” jelasnya.
Plt. Kepala Disperindag, Andi Nurhadi Putra, mengaku pihaknya mengadakan rapat tersebut agar keluhan masyarakat terkait BBM dapat segera tertangani.
Lantaran menjadi masalah yang sering kali berulang, ia pun berharap terutama kepada instansi yang tergabung di dalam Tim Satuan Tugas Pengawasan Terpadu BBM di Kabupaten Kutai Timur, dengan nomor SK. 510/K.266/2023, supaya turut berperan.
“Kalau bukan kita, siapa lagi yang bisa mengatasi keresahan yang ada di masyarakat,” tutupnya.