TANJUNG REDEB – Bencana banjir di wilayah Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), Kabupaten Kutai Barat (Kubar) menjadi warning atau peringatan bagi Kabupaten Berau agar tetap siaga.

Pasalnya, Berau juga kerap mengalami banjir di berbagai wilayah, terutama di bagian Hulu Berau, di Kecamatan Kelay dan sebagian Kecamatan Sambaliung.

Kabid Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Berau, Nofian Hidayat, mengatakan untuk sementara potensi banjir di “Bumi Batiwakkal” masih terpantau aman.

“Tapi tetap siaga,” pesannya, Kamis (23/5/2024).

Nofian menyebut, Berau memiliki banyak kesamaan dengan Mahakam Ulu, mulai dari letak geografis, kebiasaan masyarakatnya juga hampir sama. Seperti kesamaan tempat tinggal, kegiatan perekonomian dan kegiatan sosial lainnya mayoritas dilakukan di bantaran daerah aliran sungai (DAS).

 

25a banjir mahulu 2

Sehingga, lanjutnya, dari segi potensi ancaman bencana alamnya juga serupa. Apalagi, Berau juga beberapa kali dilanda bencana banjir di beberapa kawasan hulu Berau.

“Selain ancaman banjir bandang, juga ada ancaman tanah longsor,” jelasnya.

Adapun penyebab munculnya ancaman tersebut, dikarenakan dua faktor, yakni faktor alam dan eksploitasi alam yang dilakukan secara berlebihan.

“Dan sekarang, kedua faktor itu sudah terjadi. Mau tidak mau, kapanpun kita harus selalu siap dan siaga ketika ancaman itu terjadi,” paparnya.

Nofian juga menyampaikan, untuk bencana banjir di Kabupaten Berau, hampir terjadi setiap tahun, terutama ketika curah hujan tinggi yang siklusnya masuk 4 tahun sekali.

“Pada umumnya masuk pada bulan September, Oktober, November dan Desember dengan siklus hujan tertinggi,” jelasnya. (*)

Reporter : Hendra Irawan

Editor : s4h